Senja, 9/10 September

172 55 4
                                    

~~~

William yang tengah berada di taman belakang sekolah sendirian terlihat sedang sibuk menghubungi nomor Senja sejak tadi.

Namun sejak awal William menelpon tak ada jawaban apapun dari senja pada hal William dan anak-anak yang lain sudah sangat menghawatirkan keadaan dia yang sejak kemarin tak ada kabar.

"Lu lagi ngapain." Unjar Morgan datang menghampiri William di taman.

"Gw lagi coba nelpon Senja, tapi tuh anak sejak tadi kaga ngangkat panggilan gw." Ucap Nya

"Mungkin saja dia lagi ada kesibukan."

"Tapi dia sibuk ngapain coba."

"Emm, entah lah." Sambil mengedipkan bahu Nya.

William berdiri dari kursi besi itu dan kembali menelpon nomor yang sama.
Dan lagi-lagi panggilan telpon itu masuk namun tidak ada yang mengangkat panggilan itu.

"Hmm, tuh anak kenapa sih sebenarnya." Sahut William menggaruk-garuk kepala.

"Kalau lu ada dapat kabar soal Senja kasih tau gw ya. Gw mau balik ke kelas dulu."

"Iya."

Setelah Morgan pergi dari taman.William kembali duduk ditempat ia semula dengan perasaan yang mulai kesal bercampur khawatir sambil menatap layar handphone miliknya.

"Apa perlu gw samperin aja tuh anak di rumah Nya."  Gumam pemuda itu.

Di tengah pemuda itu sedang melamun seseorang tiba-tiba menyentuh pundak nya dari belakang.

"Ha!" Secara refleks William menoleh. "Aisyah."

"Maaf karena menganggu."

"Oh! Gak apa-apa kok. Mm, lu mau ngapain ke sini." Tanya William.

Bukan Nya menjawab, gadis itu malah terlihat diam sambil menggaruk-garuk kuku jempol Nya seperti orang yang tengah dirundung  kegelisahan.

"Lu baik-baik aja kan." William kembali bertanya ke gadis itu.

"Aah! Iya. Cuma, aku tadi gak sengaja dengar kalau kamu mau ke rumah Senja ya."

"Iya, terus."

"Mm, Jadi apa boleh aku ikut ke sana."

"Iya tentu. Kalau begitu besok sepulang sekolah kita berdua pergi ke rumah Senja."

"Terimakasih karena sudah ngijinin aku ikut."

"Iya sama-sama." William lalu berdiri.

"Kalau begitu kita balik ke kelas yuk! sebentar lagi waktu istirahat bakalan selesai."

Aisyah mengangguk pelan. Dan mereka berdua lantas pergi dari Taman dan segera kembali ke kelas masing-masing.
.
.
.
Senja yang berada di dalam kamar mandi kemudian berjalan ke depan wastafel dan menatap dirinya di dalam cermin tepat di depannya.

Dengan rambut yang masih basah dan bertelanjang dada setelah selesai mandi dia dengan sengaja menyisir rambutnya dengan tangan.

Senja menarik tangannya kembali. Dan di telapak tangannya yang ia dapatkan adalah gumpalan rambut miliknya yang mulai mengalami kerontokan.

Senja menatap rambut yang berada ditangannya lalu membuang rambut itu ke dalam tempat sampah yang berada di samping wastafel, kemudian berjalan keluar dari kamar mandi.

Setelah mengenakan pakaian. Senja lantas segera turun kelantai bawah. Sekarang keseharian Aska yaitu berada di dapur, gak ada ruginya juga sih buat Aska soal Nya sejak ia sering bergelut di dapur membuat ketrampilan memasaknya ikut meningkat seiring waktu, seperti sekarang ini dia sudah pandai memasak sayur asem, masakan tumis dan beberapa masakan lain yang ia pelajari dari internet.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Where stories live. Discover now