Senja, 3 September

211 65 5
                                    

~~~

Pada malam hari Senja yang merasa kelaparan segera turun dari kamar untuk mengambil makanan di dapur.

Saat Senja akan menuju dapur, ia melihat ke arah Arga yang terlihat sedang duduk di sofa ruang tamu. Pemuda itu lantas mengurungkan niat Nya kemudian berjalan menghampiri Arga.


Saat Senja sudah tiba di samping pria yang tengah terduduk itu. Beberapa botol minum yang sudah kosong terlihat berserakan di bawah kaki Arga.

"Kak. Kaka habis minum." Tanya Senja.

"Gak usah banyak tanya lu." Lalu mengambil sebotol minuman yang berada di atas meja.

Pria itu kembali menoleh kearah Senja yang masih berdiri di samping sofa tempat ia duduk saat itu.

"Pergi lu dari hadapan gw sekarang, Sebelum gw hantam kepala lu pake botol ." Ucap Arga, yang dalam keadaan sudah mabuk berat mengancam senja dengan botol minum yang ia pegang.

Senja memilih untuk mengikuti kemauan Arga dan pergi meninggalkan dia lalu kembali menuju dapur.

"Mm. Jadi! apa yang harus gw masak sekarang. Nasi goreng, telur ceplok, spaghetti atau mie rebus aja kali ya." Gumam Senja sambil kebingungan memilih makana apa yang harus ia buat.

"Gw bikin aja lah semua Nya, sekalian buat kak Aska dan kak Arga juga."

Niat awalnya ingin buat makanan untuk ia sendiri jadi Nya malah sekalian masak buat kedua Kaka Nya juga.

Pemuda itu segera mengambil bahan makanan dari lemari pendingin, dan mengecek semua bahan makanan di dalam lemari penyimpanan yang berada di hadapan Nya.

Senja mengeluarkan semua bahan yang akan ia butuhkan dalam masakan Nya satu persatu. Namun di saat ia akan mulai memasak, sakit kepala Nya pun kembali kambuh.

"Arrrgggh" Pekik Senja dengan perasaan  nyeri yang teramat menyakitkan.

Dengan sekuatnya ia mencengkram bagian belakang kepalanya sambil meringis menahan sakit, pandangan pemuda itu pun memudar saat dirinya mulai merasakan pusing dan membuat tubuhnya lemas.

Senja dengan cepat berpegangan pada tepi wastafel yang ada di dihadapannya, sehingga dia masih bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Aaaaa.. ya Allah, sakit."  Semakin mencengkram rambut Nya sebatas ingin mereda kan rasa sakit yang kian menyiksa.
B

ahkan sebelah tangannya yang mencengkram tepi wastafel ikut meremas kuat, bersamaan rasa sakit kepala yang ia rasakan muncul.


Arga yang berada tak jauh dari Senja, kemudian mulai beranjak dari sofa,
Ia mengambil sebotol minuman yang masih tersisa lalu berjalan menuju tangga.

Sebelum naik ke atas kamar. Pria itu berhenti melangkah. Memutar lirik kan mata nya kearah dapur di mana Senja tengah berada saat itu.

"K-kaka."  Isak Pemuda itu sambil meringis kesakitan.

Namun terlihat Arga hanya memandangi Senja yang saat itu sedang memerlukan bantuan. Pia itu terus memandangi adiknya yang sedang kesakitan seakan-akan seperti sebuah tontonan sambil sesekali meneguk minuman yang ada di dalam botol.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Where stories live. Discover now