Senja, 20 September

167 28 9
                                    

~~~

Setelah Senja tertidur dan Aska pun sudah selesai makan. Mereka berenam menghabiskan waktu untuk saling berbicara. William dan yang lain berada di belakang bersama Aska sementara Aisyah yang mengantikan tempat duduk Aska untuk menjaga Senja.

"Jadi sebenarnya Senja Sakit apa sih kak." Tanya Morgan.

Walaupun Aska merasa sedikit ragu untuk menjawab namun mau bagaimana pun melihat kondisi Senja seperti itu Aska tertentu tidak bisa menyembunyikan apapun lagi ke mereka.

Aska menghembuskan nafas panjang lewat mulut. "Sebenarnya Senja didiagnosa terkena kanker otak sekaligus penderita alzheimer sejak ia masih kecil" Jelas Aska.

"Jadi Senja penderita penyakit alzheimer." Sahut Bella kaget.

"Ooh! Jadi itu sebab Nya kenapa Senja kaya gak bisa ngenalin kita saat berkunjung waktu itu." Unjar Rafael.

"Iya."

Mereka yang belum tau soal itu lantas terkejut begitu juga Aisyah yang seketika menoleh saat mendengarkan pembicaraan Aska dari belakang.

"Kanker otak!! Alzheimer!?" Gumam Aisyah perlahan menatap balik ke arah Senja.

"Kenapa Kak Aska gak pernah bilang soal penyakit Senja sama kita sejak awal." Timpal Bella.

"Jangankan kalian, bahkan saya sendiri tidak sanggup mengatakan Soal penyakit Senja ke papa apa lagi ke orang lain."

Morgan, Rafael dan Bella hanya bisa menghela nafas.

"Sebenarnya gue sudah tau kondisi Senja sejak beberapa hari yang lalu." Sahut William.

Aska yang sedikit terkejut menatap heran kenapa William bisa tau soal penyakit Senja.

"Lu udah tau kalau Senja sedang sakit." Sahut Rafael yang bersebelahan dengan Nya.

William mengangguk.

"Dari mana kamu tau soal itu." Tanya Aska.

William kemudian mengambil tas milik Nya lalu mengeluarkan diary Senja yang ia pinjam hari itu dan memberikan Nya ke Aska.

"Senja sendiri yang ngasih tau gue dengan nunjukin semua catatan diary milik Nya ke gue."

Sambil membuka diary Senja Aska bertanya-tanya penasaran dari mana Senja tau soal penyakit kanker yang ia derita pada hal Aska tidak pernah memberi tahu Nya.

Aska mencoba mencari tahu dengan membaca semua tulisan Senja dan menemukan bagian di mana Senja menceritakan pada malam kejadian dirinya tau kalau dia menderita kanker.

"Pa! Ma!.
Malam ini merupakan malam yang teramat menyedihkan buat Senja.

Apa mama dan papa tau! Sebelum senja tiba di sini. Senja sudah merangkai banyak harapan. Salah satu Nya Senja berharap bisa selalu ada buat nemenin papa di usia tua papa nanti, bisa bersama Kak Aska dan juga kak Arga, biar senja bisa menukar waktu selama 15 tahun yang terbuang dari ke hidung Senja.

Senja bahkan sudah merangkai momen manis untuk suatu hari nanti, di mana papa bakalan menangis bahagia saat melihat Senja menikah dan akan memiliki keluarga kecil Senja sendiri.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Where stories live. Discover now