Senja, 15 September

171 44 1
                                    

Dan semoga pembaca cerita SENJA,30 SEPTEMBER bisa nambah terus Aamiin..✨

Doa Nya buat kalian semua para author baru kaya aku, ayo.. tetap semangat guys !!💪💜
.
.
.

"Jadi dok, bagaimana keadaan adik saya." Tanya Aska setelah dokter Irfan keluar dari kamar Arga yang sudah kembali sadar.

"Alhamdulillah keadaan Arga sudah baik-baik saja jadi kamu sekarang tidak perlu khawatir lagi." Ucap Nya.

"Huh!! Syukur lah. Jadi saya boleh masuk kan dok."

"iya, silakan."

Aska mulai memutar gagang pintu untuk segera masuk. Namun sebelum ia masuk tiba-tiba seorang perawat wanita berlari menghampiri dokter Irfan yang tengah berdiri di depan kamar Arga.

"Dokter." Teriak perawat itu dengan tergesa-gesa.

"Ada apa?"

"Ada pasien yang baru tiba di RS dalam keadaan kritis, kami membutuhkan anda di ruang UGD secepat Nya." Ucap Nya.

Sementara Aska yang masih berada di luar kamar ikut memperhatikan sembari mendengarkan pembicaraan mereka di depan pintu.

"Baiklah ayo kita ke sana."

Dokter Irfan sekaligus perawat itu segera berlari menuju ruang UGD. Setelah mereka pergi Aska kemudian masuk ke dalam kamar menghampiri Arga yang sedang duduk bersandar di tempat tidur.

"Jadi bagaimana keadaan lu, sudah enakan?"

Aska hanya terdiam tak menyahut sembari memandang ke arah jendela, sepertinya pria itu masih kesal dengan pertengkaran mereka berdua terakhir kali.

"Hm. Ok, seperti Nya lu masih marah sama gw. Tapi itu gak masalah yang terpenting sekarang lu sudah sehat sekarang."

Arga masih tak memberikan respon apapun atau pun berbicara. Aska kemudian mengeluarkan handphone dari saku celana Nya berniat menghubungi Senja yang berada di sekolah untuk mengabarkan keadaan Arga yang sudah sadar.

"Lu lagi nelpon siapa?" Tanya Arga yang pada akhirnya membuka suara.

"Ha? Gw lagi nelpon Senja, buat ngasih tau keadaan lu, dia pasti bakalan seneng banget setelah tau lu sudah...!"

"Buat apa sih lu masih peduliin tuh anak?" Ucap Arga menyela pembicaraan Aska.

"Memangnya kenapa?"

"Sebab gw gak suka sama dia?"

"Hmm!! Lu kenapa sih? Gw gak habis pikir gitu sama lu, lu sampai sebenci itu dengan senja pada hal dia tuh Adik lu juga."

"Dia itu buka Adik gw, dia itu cuma anak haram dari perselingkuhan papa. Jadi lu jangan pernah berharap gw bakalan nerima dia sebagai saudara gw, ngerti lu." Tegas Arga.

Dengan emosi Aska lantas berdiri dari kursi yang ia duduki hingga kursi itu terdorong ke belakang, menatap tajam ke arah Arga.

Rasanya dia ingin membalas perkataan kurang ajar Arga, tapi karena kondisi nya masih belum pulih Aska berusaha mengontrol diri dan mencoba untuk lebih tenang.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Where stories live. Discover now