Habibi || 9

8K 723 13
                                    

• Seblum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.

• Seblum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗




"Nah kalo urusan baju nikah nya, kita langsung pesan pada pengurus di hotel sana aja ya? midah kamu tinggal serahkan ukuran badan maira saja nanti nya." ujar kakek ilham pada hamidah. "iya, om." sahut hamidah.

"Kalo begitu, kita makan siang dulu aja ya? Udah masuk waktu nya ni." ujar nek mira.

"Arum?" panggil nek mira pada asisten rumah nya.

Arum yang mendengar diri nya dipanggil pun segera berjalan menuju nek mira. "Iya, ada apa buk?" tanya arum.


"Tolong siap kan makanan, buat makan siang ya rum?" ujar nek mira.

"iya, buk." balas arum, dan segera melangkah menuju dapur untuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, mereka pun makan bersama diruang makan. Setelah selesai, mereka pun Kembali ke ruang tamu, melanjutkan pembicaraan.

"Kita bikin grup watsAp aja gimana? biar gampang bicarain nya," usul farid.

"Nahh boleh." jawab reyhan setuju.

"Tante nggak bisa main hp ini gimana?" tanya nek mira sambil tertawa pelan.

"Hahah, sama mir, aku juga" kekeh nek nurul.

"Yasudah, kalian aja ber-empat ya. Saya jarang aktif nomer nya." ujar kakek hamid.

"Om ilham?" tanya hamidah menatap saudara mama nya itu.

Kakek ilham mengeluarkan ponsel dari saku nya, dan menyerahkan nya pada reyhan, agar nomer telepon nya di salin dan bisa ikut masuk kedalam grup.

🦋🌻

Sepulangnya dari rumah nek mira, kedua orang tua farhan kini sedang duduk bersama di ruang keluarga dan pastinya bersama hasan juga disana yang ikut menunggu farhan datang seperti orang tua nya, sambil memainkan game mobel legend nya.

"Assalamualaikum." salam farhan yang baru saja memasuki rumah nya.

"waalaikumsalam," sahut gina dan reyhan bersama an. Setelah bersalaman dengan kedua orangtua nya, farhan pun ikut duduk serta disitu.

"Farhan." panggil reyhan.

"Iya?" sahut farhan menoleh sekilas pada reyhan.

"Kata kakek kamu. kamu tanggal 5 bulan depan lamaran," ujar reyhan, dan membuat farhan terkejut, dengan reflek ia menolah kaget kearah sang abah.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang