Habibi || 35

5.2K 480 21
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya.

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





"Kamu kapan cek nya?" tanya farhan lembut sambil mengusap perut datar maira.

"Pas kamu pergi tadi." Balas maira.

"Sayang, makasih hadiahnya.." ucap farhan tulus, kemudian mencium perut maira.

Maira tertawa geli mendengarnya, "Iyaa, nanti kita jaga baby nya bareng-bareng ya?"

Farhan menganggukkan kepalanya, bahkan senyuman manis itu tak kian luntur dari bibirnya, menandakan bahwa ia sangatlah bahagia hari ini.

"Iya, nanti kita jaga dia sama-sama ya?"

"Assalamu'alaikum nak? Ini ayah, kamu sehat-sehat ya didalam perut bunda? Jangan nakal, jangan bikin bunda pusing terus ya? Jagain bundanya," ucap farhan sambil mengusap perut maira.

Ntah kenapa, mata maira menjadi berkaca-kaca mendengar tutur farhan yang membuatnya terharu.

"Ibi, kamu mau baby nya manggil kita siapa? Ayah-bunda?" tanya maira setelah farhan kembali duduk di sampingnya.

Farhan mengangguk, "iya. Soalnya kan kamu itu cocoknya di panggil bunda, kalo dipanggil mama atau umma kurang pas aja menurut aku," sahut farhan.

"Kita ke dokter ya sore ini? Aku mau liat baby nya.." ujar farhan kembali merebahkan kepalanya di pangkuan maira.

"Iyaa, nanti kita lihat dia ya?" Kekeh maira.

"Jadi ga sabar mau liat baby nya nanti di layar usg." Celetuk farhan.

Maira mencubit pipi farhan pelan, cowok itu terlihat sangat menggemaskan kalau sedang senyum-senyum sendiri.

"Oh iya, baby nya pasti seneng banget punya ayah kaya kamu." ujar maira tiba-tiba.

Farhan menatap maira bertanya. "Kenapa?" tanyanya dengan polos.

Maira mengulum senyum nya mendengar pertanyaan polos farhan, lalu menyahut, "Soalnya ayah nya hebaattt bangeett, ayahnya itu seorang hafizh Qur'an. Terus baik, ganteng, dan semuanya deh! Dan yang paling penting, dia gapernah marah sama Habibah-nya." Ujar maira diakhiri dengan tawa kecilnya.

Wajah farhan memerah mendengar perkataan maira yang memujinya. Cowok itu menutup wajahnya dengan bantal sofa kecil. Mati-matian ia menahan senyumnya, namun ternyata ia gagal. Ia salah tingkah dibuatnya.

"Ibi mukanya kok di tutup sih.. nanti ganteng nya nggak keliatan tau," ucap maira.

Farhan menatap kearah maira sambil menahan senyumnya. "Kamu tadi bilang aku ganteng?" tanyanya.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang