"Kamu tahu? Hampir setiap malam air mata saya jatuh ketika berdo'a untuk meminta mu kepada Tuhan saya. Di sepertiga malam, saya terbangun dari tidur saya hanya untuk memintamu padanya. Sebegitu istimewa nya kah kamu di mata saya Humaira? Sampai mulu...
• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.
Follow Instagram
@catatan.queens @farhnzhd @hmyrasyf
•••
Follow TikTok
@catatan.queens
Thank you yang udah follow🥰
°°°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading😠💗
• • • •
"Ibi," panggil Maira, lalu mengambil sebelah tangan Farhan. Cewek itu tersenyum manis menatap kearah Habibi nya itu.
"Kenapa hm? Mau apa?" Ah sudah ketebak.
"Jajan yuk? Laper."
"Boleh, mau jajan dimana memangnya?" Tanya Farhan menatap wajah Maira menunggu balasan perempuan itu.
"Di tempat biasanya," ujar Maira.
"Mau sekarang?"
"Iya, laper soalnya."
"Iya-iya, kerudungnya di pake dulu ya?"
Maira segera beranjak, lalu mengambil kerudung instan nya. "Udah nih Bi, ayok berangkatt,"
"Iya, tapi inget jangan jajan yang pedes-pedes okey? Janji dulu sama Ibi." Farhan mengacungkan jari manisnya pada Maira.
Maira terdiam mendengar itu, "kenapa?"
"Gaboleh, titik."
"Ih tapi mau itu.."
"Mau beli apa memang nya hm? Coba bilang dulu sini," ujar Farhan lembut sambil merangkul pundak Maira berjalan keluar kamar.
"Pengennya sih beli cilor, maklor, sama-"
"Jangan beli seblak dulu, kemarin kamu udah beli yang pedes, kali ini jangan." Dengan tegas Farhan berucap terlebih dahulu sebelum Habibah nya itu menyebutkan apa yang ingin ia beli lagi nantinya.
"Ish enggakk, lagi gamau seblak, tapi mau jajan di angkringan juga," Ujar Maira. "Bolehkan?"
"Bolehh.. Jangan yang pedes-pedes Tapi." Balas Farhan.
"Hm, iya dehh, tapi nanti cilor sama maklor nya pake bumbu balado ya? Itukan nggak terlalu pedes?"
"Oke."
"Kenapa sih Ibi larang beli makanan pedes terus? Padahal kan enak." Gerutu Maira.
