Habibi || 34

4.9K 526 32
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya.

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





"Huek!"

"Huek!"

"Astagfirullah.."

Farhan mengusap punggung maira tak tega melihat wajah maira yang pucat dari pantulan kaca.

"Huek!"

Dirasa cukup, farhan menatap kearah maira dengan pantulan kaca di depan nya, "Sudah?" Tanya nya.

Maira mengangguk pelan, lalu membasuh muka nya.

"Istirahat sekarang ya?" Farhan menuntun maira berjalan menuju kasur. "Masi kuat jalannya? Atau mau di gendong?" Tawar farhan yang tak tega melihat wajah pucat maira.

"Ng-nggak usah," tolak maira pelan.

Sesampainya di kasur, farhan membantu maira merebahkan tubuhnya. Cowok itu mengecek suhu badan maira, kemudian mengusap lembut kepala cewek itu penuh kasih sayang.

"Kayaknya kamu masuk angin." Ucap farhan. "Ibi bikinin teh hangat dulu ya? biar badannya enakan," sambung nya lagi.

Maira menggelengkan kepalanya menolak, membuat farhan menatap kearah nya khawatir.

"Nggak mau? Jadi bibah mau nya di bikinin apa hm?" Tanya farhan pada maira dengan senyuman hangat nya.

"Nggak usah.." tolak maira.

"Pusing ya kepalanya?" Tanya farhan sambil mengusap lembut kepala maira.

Farhan berjalan kearah laci nakas, lalu mengambil minyak kayu putih di dalamnya.

"Mau?" Maira menganggukkan kepalanya ketika mendengar farhan menawarkan minyak kayu putih padanya.

"Sini ibi pakein." Farhan mengoleskan minyak kayu putih itu di dahi maira.

"Istirahat dulu ya? Biar pusingnya cepat sembuh.. ibi gamau kamu kenapa-napa.." lirih farhan, lalu mengecup pipi maira singkat  kemudian merapikan selimut cewek itu.

•••

"Bibah, ibi mau ke rumah makan dulu gapapa? Kamu gapapa kan kalau  dirumah sendirian?" Tanya farhan dengan sedikit tak enak.

"Iya bi," sahut maira pelan sambil tersenyum tipis menatap kearah farhan yang menatapnya.

"Kalau ada apa-apa langsung telepon ya?"

Bawel.

Maira mengangguk, "iyaa." Balasnya sambil tertawa kecil.

Farhan mengecup lembut kepala maira sebelum ia beranjak pergi. "Istirahat, sayang.." ucapnya sebelum benar-benar pergi.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang