Habibi || 48

2.2K 205 7
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.

Follow Instagram

@catatan.queens
@farhnzhd
@hmyrasyf

•••

Follow TikTok

@catatan.queens

Thank you yang udah follow🥰

°°°

Happy reading😠💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





Hasan terdiam sejenak menatap kearah bangunan kokoh klasik di depannya. Ia bingung bagaimana nantinya ia memberi tahu Maira tentang kejadian yang telah menimpa abangnya barusan. Mengingat kondisi Maira yang sedang hamil membuat Hasan berpikir keras agar kejadian ini membuat perempuan itu tidak kenapa-kenapa karena kepikiran. Karena jika sampai seperti itu maka kondisinya dan janinnya pasti akan berbahaya.

Hasan menatap pantulan wajahnya di kaca mobil. Ia membersihkan sisa air matanya tadi. Hasan menghela nafasnya berat, lalu turun menuju pintu utama rumah.

Hasan menekan bel rumah sebanyak dua kali, tak berapa lama pintu rumah terbuka menampilkan Maira yang tersenyum menatapnya. "Waalaikumsalam, San. Nyari abang?" Tanyanya.

"E-enggak kak, Hasan kesini.."

"Iya, mau Ketemu abang kan?" tanya Maira sekali lagi dan di gelengi oleh Hasan.

"Kak, kita kerumah sakit sekarang ya?"

"Buat apa?" Tanya Maira heran. "Lagian juga abang kamu bentar lagi pulang, kakak gabisa kemana-mana karena belum izin." Ujar Maira menjelaskan.

"Kak, abang kecelakaan." lirih Hasan.

Maira menatap kearah Hasan tak percaya. Sekujur tubuhnya kini bergetar. "San, gaboleh bercanda kaya gitu," tawanya pelan, namun mata perempuan itu tak bisa berbohong.

Tubuh Maira melemas mendengar itu. Tangannya sangat dingin sekarang. "Hasan, bercandaan nya nggak lucu!"

"Nggak kak, Hasan nggak bohong.."

•••

"San.. tolong ngebut ya?" pinta Maira yang sudah berlinang air mata.

"I-iya kak. Kakak tenang ya?"

Hasan mengarahkan pandangan nya ke  kaca sesaat melihat kearah Maira. Tak bisa dibayangkan betapa hancurnya hati perempuan itu ketika mendengar kabar tadi.

Sesampainya di rumah sakit Maira langsung berjalan meninggalkan Hasan yang sebelumnya menahannya. Namun perempuan itu tak mendengarkan nya sama sekali. Dipikirannya sekarang hanya bagaimana dengan keadaan Farhan sekarang, tidak ada yang lain.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang