After Divorce-47

29.1K 2.7K 508
                                    

Gwen tersenyum setelah menempelkan tiga lembar foto berukuran kecil di album foto, letak tiga foto itu berada di tengah dengan foto Belle berada di atas sedangkan dua foto hasil USG Gwen berada di bawah foto Belle tadi.

"Menurut aku mereka agak mirip sama Belle." kata Morgan setelah mengamati wajah bayi kembar mereka.

"Kayaknya sih." Gwen sedikit memiringkan kepala lalu menutup album foto yang dipenuhi oleh foto Belle dan juga hasil USG Gwen.

"Kamu udah punya nama untuk mereka?" tanya Morgan.

"Aku serahin ke kamu soal nama mereka." Gwen yang sedang duduk mulai beranjak dengan dibantu oleh Morgan karena perut Gwen sudah membesar.

"Aku udah punya nama sih untuk mereka."

"Udah? Bagus dong. Aku pengen deh ntar baju, selimut, pokoknya barang-barang mereka ada tulisan nama mereka." kata Gwen dengan kedua tangan yang memeluk lengan Morgan.

"Kecil soal itu, tenang aja." balas Morgan.

"Oke, aku mau cek perlengkapan kita sebelum pergi ke Voxeoston." Gwen berjalan menuju beberapa koper yang ada di walk-in closet di mana Gwen berniat untuk melakukan persalinan di sana.

-afterdivorce-

"Ternyata suami kamu bukan orang sembarangan, Gwen?" tanya Jihan dengan pelan seraya melirik ke sekitar.

"Kamu masuk sama papa, aku sama mama masuk duluan, ya?" pamit Gwen pada Morgan dan Morgan pun mengangguk.

Gwen berjalan bersama Jihan di sebuah lorong dan Jihan tampak tercengang saat dua orang pengawal membukakan pintu untuk mereka masuk ke dalam istana.

"Ya ampun, Gwen." gumam Jihan dengan kedua tangan yang menyentuh lengan Gwen. Bukannya senang, Jihan merasa takut untuk menginjakkan kaki di atas karpet merah, langit-langit yang tampak sangat tinggi, lampu hias yang terbuat dari kristal dengan ukuran yang besar dan jumlah lebih dari satu, lukisan para bangsawan di mana itu adalah raja dan ratu terdahulu, serta barang-barang mewah yang berada di sekitarnya.

"Ma, Morgan sama keluarganya emang bukan orang sembarangan. Mereka itu bangsawan di sini. Jadi, Gwen mau mama bisa jaga sikap juga kelakuan. Mama bisa, 'kan?" tanya Gwen.

"Bisa lah. Kenapa kamu diem-diem aja? Nggak kasih tau mama sama papa kalo ternyata kamu nikah sama keturunan bangsawan."

"Kalo boleh jujur, Gwen takut mama manfaatin Morgan."

Jihan menatap terkejut Gwen. "Ya ampun, Gwen. Jahat banget punya pemikiran kayak gitu."

"Kalo mama pengen sesuatu bilang aja ke Gwen, jangan ke Morgan."

"Iya, tau. Kamu jangan negative thinking terus dong ke mama. Astaga, pantes aja mereka bisa kaya banget." Kedua mata Jihan menyapu setiap sudut yang ia dan Gwen lewati.

"Mama juga nggak boleh sentuh sembarangan benda-benda yang ada di sini."

"Kalo misalnya mama bikin salah satu benda yang ada di sini pecah, nggak sengaja, mama harus ganti rugi?" tanya Jihan.

Gwen diam sejenak. "Enggak sih, tapi mama harus hati-hati selama ada di sini."

"Jadi mertua kamu itu raja sama ratu di sini? Atau bukan?"

"Mereka raja sama ratu." balas Gwen.

Jihan membulatkan mata, "berarti nanti kamu sama Morgan yang gantiin posisi mereka?"

Gwen mengangguk.

"Ya ampun, ternyata kamu bakal jadi ratu, Gwen. Astaga, mama sampe merinding." Jihan mengusap-usap lengannya menggunakan kedua tangan.

After Divorce [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang