Jeda'7🌵

784 171 18
                                    

Happy Reading🍀

Malam semakin larut, tapi Mauli belum bisa memejamkan mata. Selain karena dia memang kurang bisa cepat beradaptasi di lingkungan baru. Ucapan Doni tadi juga cukup mengganggunya.

"Suka baca Ar-Rahman juga?" tanya Doni sesaat setelah mereka melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Anggota komunitas ada yang masih berkumpul di masjid untuk sekedar membahas beberapa ilmu agama lainnya. Ada juga yang hanya sekedar mengobrol biasa. Mauli sendiri masih menunggu beberapa temannya yang menyelesaikan sholat witir sambil membaca surah Ar-Rahman dari majmu' pemberian Najma.

"Juga? Emang Kak Doni juga suka?" Mauli malah balik bertanya.

"Bukan aku."

"Terus?"

"Pria berkacamata itu."

Alis Mauli bertaut. Sesaat ia nampak bingung. Namun beberapa detik kemudian dia mulai menaikkan sudut bibirnya. Baru mengerti maksud dari Doni.

"Ennah, senyumnya lebar 'kan? Langsung konek aja kalau dia yang diomongin, haha," godanya.

"Dih."

"Kenapa kamu suka baca Ar-Rahman?" selidik Doni.

"Sebenernya aku juga baru belajar istiqomah baca surah ini, kok. Belum ada alasan yang tepat sih. Tapi kata temen aku, surah ini bisa dibaca kalau lagi rindu sama seseorang."

"Kok sama?"

"Ha?"

"Emang siapa temennya yang bilang gitu?"

"Ada lah, Kak Doni nggak kenal."

"Yang mana dulu? Jangan ngeremehin aku, loh."

"Namanya, Najma. Najma Khadiejah. Anak pindahan dari Sejarah."

"Emh ...." Doni memutar pupilnya, nampak berpikir.

"Yang kemarin ke ruang komunitas buat jemput aku."

"Oh, si pelempar donat itu? Haha, jadi namanya Najma?"

"Pelempar donat?"

"Hahaha, panjang ceritanya. Jadi dia yang bilang begitu?"

Mauli mengangguk meski dia masih bingung dengan ucapan Doni.

"Emang sama, sama siapa?" Mauli masih penasaran.

"Sama Amran. Dia juga bilang gitu."

"Maksudnya?"

"Surah Ar-Rahman bisa dibaca kalau kita lagi kangen sama orang."

"Mungkin emang itu fadilahnya?"

"Haha, ngaco. Enggak, lah. Surah Ar-Rahman itu sebenarnya salah satu surah yang mengajarkan dan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur akan nikmat yang sudah dikasih Allah. Cuma yang namanya media untuk menyampaikan rindu itu kan banyak. Bisa dengan surah Al-Faatihah, sholawat, atau doa-doa yang lain. Anehnya, mereka berdua bisa punya pendapat yang sama tentang surah ini."

Mauli terdiam. Dia tak bisa berspekulasi macam-macam.

"Atau jangan-jangan mereka dari satu guru yang sama. Haha ...."

Doni memang selalu terlihat santai dalam menyikapi sesuatu. Dia juga pandai menenangkan orang lain dengan candanya. Tak jarang sikapnya itu jugalah yang membuat bebarapa orang salah paham.

Mauli menarik nafas dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. Beberapa detik kemudian dia menarik selimutnya hingga ke ujung kepala. Jurus ampuh untuk membuatnya agar cepat terlelap.

Jeda༊*·˚Where stories live. Discover now