"Pssstttt"
"Pssssttttt"
"Kayak ada yang manggil tapi ngga ada wujudnya" ucap Alan
"Cowok, pssttt"
"Ngga mungkin kan siang bolong kayak gini ada setan? Kan Alan rajin sholat dan ngaji juga" seraya melihat sekelilingnya.
"Psssst, Cowok yang dibawah woi"
"Kan ada suara nya wujudnya ngga ada ihh seram, bundaaa Alan takutt"
"Pssst, gue diatas pohonn woi" ucap suara tadi
Alan pun langsung mengangkat kepala nya dan melihat ke atas pohon mangga yang kebetulan dia berdiri di depan pohon itu.
"Kak Au ngapain sih diatas pohon Bunda?" tanya Alan kaget dan selaku tetangga samping rumah Ruby.
Kadang Alan heran bisa - bisa nya Ruby memanjat dari balkon kamar Royyan lalu ke arah pohon mangga rumah Alan. Padahal daerah perumahan ini termasuk elit dan rata - rata rumah disini yaitu mansion yang artinya sangat besar dan luas.
"Hehe Lan kok makin cakep aja sih?" puji Ruby
"Apaan, emang Alan cakep kok ganteng banget malah" ucap bocah kelas 4 sd tersebut.
"Iya ganteng banget, Sagara dimana?" tanya Ruby sambil melihat kearah jendela kamar Sagara yang agak jauh.
"Abang lagi berenang dibelakang kayaknya sih kak Au, emang kenapa?"
"Hiks hiks tolongin gue, gue mau turun tapi kan lo tau gue gabisa turun" ucap Ruby memelas dan hampir menangis.
"Terus?" tanya Alan menaikkan sebelah alis nya.
"Ambilin tangga dong, tapi jangan sampai Sagara tau"
"Lagian kak Au aneh - aneh aja, udah tau ngga bisa turun malah manjat dasar perempuan" omel Alan sambil menaiki skuter nya ke arah satpam rumah nya untuk dimintai tolong mengambilkan tangga.
"Ngomel nya nanti dulu Lan, sekarang gue rasa nya mau pingsan liat kebawah" ucap Ruby yang kepala nya seperti ada kupu - kupu terbang.
"Sabar kak Au" teriak Alan dan tidak lupa ngegas nya.
"Alan ngapain?"
sretttt
"Hehe ada abang, ini bang ambil tangga" ucap Alan
"Dasar bocah, udah tau lagi ngumpet dari Sagara masih juga keras - keras ngejawabnya dasar toa masjid" omel Ruby diatas pohon saat mendengar suara Alan padahal jarak nya sangat jauh.
Sagara menaikkan sebelah alisnya yang seolah berkata 'untuk apa' Alan pun bingung ingin menjawab nya, kalau dia jawab untuk Ruby pasti Ruby akan mengamuk kepada nya, tapi kalau ngga dijawab Sagara pasti tidak akan mengijinkan tangga tersebut berpindah.
"Anu..."
"Duh gimana ye jawab nya" gumam Alan yang masih bisa terdengar oleh Sagara
"Alan"
"Anu bang... untuk kak Au, dia nyangkut di atas pohon" pasrah, hanya itu yang bisa Alan lakukan.
Sagara pun bergegas menuju pohon mangga yang berada di tembok antara rumah Ruby dan rumah nya.
"Ruby" panggil Sagara tapi tidak ada sahutan dari Ruby.
"Ruby" panggilnya sekali lagi
"Ruby Aulia Runatta" panggilnya dengan keras
"Loh kok ngga nyaut sih kak Au" tanya Alan seraya mendekat kearah pohon mangga bersama Sagara serta tangga yang dibawakan oleh Pak Agus satpam rumah nya.
"Jangan - jangan neng Ruby udah turun?" tanya Pak Agus
"Masa sih, kan kak Au kalau panik ngga bisa turun pohon" ucap Alan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Loh itu masih ada neng Ruby, tapi kayak tidur ya" ucap Pak Agus
"Kak Au cantik" panggil Alan "Kok tumben ngga nyahut panggilan Alan yang ganteng ini"
"Ruby" panggil Sagara agak keras
"Pak tolong tangga nya letak di pohon nya" ucap Sagara lalu bergegas naik keatas pohon.
"Emang ya non Ruby ngga ada kapok - kapok nya manjat pohon, padahal kan bisa tinggal minta aja itu mangga nya ya den" ucap Pak Agus kepada Alan yang dibalas anggukan oleh bocah ingusan itu.
"Ruby" panggil Sagara setelah sampai di atas pohon
"By?" Sagara langsung mengangkat kepala Ruby yang tertunduk dan kaget melihat darah yang keluar melalui hidung Ruby.
"Auuu" panggil nya sambil menepuk - nepuk pipi Ruby
"Pak bantuin saya, Ruby pingsan" ucap Sagara melihat ke arah Pak agus
Setelah membantu Ruby dan Sagara turun, Sagara langsung masuk dan menidurkan Ruby di kamar nya dan setelah itu membersihkan darah yang mengalir melalui hidung Ruby.
"Hiks hiks"
Sagara yang kaget langsung spontan melihat ke arah belakang nya dan mendapati Alan yang menangis.
"Kenapa lo?" tanya nya
"Kak Au ngga mati kan?" tanya nya dengan polos
Pletak
"Bang Aga sakitttt!!"
"Lagian ngomong aneh - aneh, sana panggil Bunda" ucap Sagara mendorong Alan untuk keluar memanggil bunda nya.
Cukup lama memandangi wajah Ruby, Sagara mengelus kepala Ruby dengan pelan.
"Sebenarnya lo sakit apa selain Asma By" gumam nya
**
Kepo kan kelanjutaannya? jgn lupa vote besti
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY (Dunia Sagara)
Teen FictionPROLOG: "Udah berapa jam kita berdiri disini?" tanya Yusuf ke Rafa. Rafa menunjukkan jam nya tanpa menjawab. "Berapa jam pala hiu! Kita belum ada lima menit disini besti" sahut Alatas. "Santai dong bestii!" "Sesekali cabut dari hukuman bisa lah ya...
