RUBY || 39

304 19 3
                                    


Ditengah lapangan dengan cuaca yang sangat terik terdapat siswa yang sedang berolahraga dengan malas - malasan.

Mereka mengoper bola dengan tidak semangat seperti puasa selama seminggu.

"Yang benar napa!" sentak Nina yang kesal dari tadi teman - teman nya main dengan tidak serius.

"Capek, mana panas lagi" Runy mengibas leher nya.

"Lo habis main apaan sampai leher luka - luka kayak gitu?" tanya Nia yang tak sengaja melihat leher Runy yang semula tertutup rambut sudah terbuka.

"Biasa ada kucing garong nyari masalah" ucapnya.

"LOH MALAH MALAS - MALASAN!" teriak Pak Sapta sang Guru olahraga.

"Buruan siap - siap saya panggil nama nya satu - satu buat ujian bola basket nya" perintah nya.

Nia mendenggus pelan. "Pak ganti deh jangan basket, panas banget ini" keluh nya.

"Tidak ada bantahan"

Mereka pun akhirnya maju satu persatu setelah nama nya dipanggil. "Mahal - mahal perawatan, malah gosong" ucap Nisa.

"Lebay" cibir Alatas.

"Kenapa ya masih jadi misteri kalau cewek main bola malah adu teriakan?" tanya Caesar menunjuk teman sekelas nya untuk mengambil nilai perkelompok.

"Kayak ngerebutin apa gitu, malah ngeri gue" lanjutnya.

"Punya pacar dulu sana"

"Apa hubungan nya!"

"Kan bisa tanya sama pacar lo jawaban nya" cengir Yusuf.

"Handehhh" Caesar pun menghela nafas dengan kasar.

"Kapan party dirumah lo?" tanya Alatas.

"Besok ya, jangan lupa datang. Ini khusus kita - kita sama Ruby and the genk" ucap Caesar.

"Nginep?" tanya Nollan.

"Iya, tenang. Gue udah nyiapin kamar cewek sama kamar cowok" ucapnya yang dibalas anggukan.

"Masih marahan?" tanya Yusuf saat melihat Sagara menatap Ruby dari tribun.

"Susah emang ngomong sama patung kw" cibir Yusuf yang tidak mendapatkan respon.

"Gilak capek banget" keluh Ica.

"Rebutan bola kayak rebutan minyak goreng" cibir Maureen.

"Kayak nya kalian semua bisa masuk paduan suara" ucap Feli yang disetujui Ruby.

"Suara nya mengalah kan padus yang lagi latihan" lanjutnya.

"Woi bestie" kaget Caesar.

"Mak nya copot!" latah Feli.

"Santai dong muka nya" ucap Caesar tertawa.

"Lagian orang lagi minum dikagetin" kesal Feli. "Ngapain lo kesini? Sana deh jauh - jauh, lo banyak virus mematikan" usirnya.

"Mulutnya butuh filter gak sih?" tanya Yusuf.

"Sebelum elu filter mulut Feli, sebaiknya kita filter dulu mulut nya Alatas!" saran Nollan.

"Gue dengar" ucap Alatas yang dibalas cengiran oleh Nollan.

"Gue mau ngundang kalian party in me house on saturday eighteen pm" ucap Caesar.

"Dalam rangka apa?" tanya Maureen.

"Gak ada sih, cuma biasa nya tiap tiga bulan sekali ngadain dirumah kami masing - masing gantian" jawab nya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 30, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

RUBY (Dunia Sagara) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora