♧Chapter3♧

74 72 34
                                    

Proses belajar sudah selesai setengah dari jadwal pada hari ini. Ketika suara bel mengalun dari speaker sekolah, semua murid berhamburan keluar dari kelas. Suasana karidor begitu ramai dan ricuh oleh suara tawa dan obrolan mereka. Diiringi dengan bunyi hentakan sepatu yang mengalun begitu acak. Ada yang sedang berlari, melompat dan berjalan, namun suara alas sepatu mereka seperti sepatu hak tinggi. Bersuara nyaring maksudnya.

"Eh lu tau gak Ter? Ke-"

"Enggak."

Ekspresi wajah Giselle yang tadinya begitu excited kini berubah menjadi datar. Dengan seenak jidatnya sahabatnya itu malah memotong ucapannya di saat dia ingin menyampaikan suatu hal. Tenang, bukan gosip kok. Kali ini topicnya berbeda dari biasanya.

"Gue gibeng juga lo Winter lama-lama."

"Heheheh maap atuh sayangku. Ada apa?" disaat Winter mulai mendekatkan badannya gestur ingin tahu, Giselle kembali tersenyum dan membuka kunci layar pada handphone-nya.

"Nih liat," suruh gadis itu sambil menunjukkan layar handphone-nya. Winter yang melihat layar benda persegi itu tepat di depan wajahnya pun secara refleks menyipitkan matanya.

"Mata udah sipit juga masih ajah di sipitin," gumam Giselle dengan sangat pelan sehingga Winter yang berada di sampingnya nyaris tidak mendengarnya. Nyaris loh guys.

"Lu mau couple-an sama siapa Sel?"

Giselle kembali menarik handphone itu dari depan wajah Winter lalu tersenyum paksa. "Sama Sunoo sih rencananya. Gue kira lu begonya cuman boongan ya Ter, tapi ternyata lu bego beneran."

"Eh enak ajah. Kalau dibandingin kita bertiga tuh ya jelas gue yang gak bego2 amat. Sebenarnya sih gue pinter pake banget tapi pas ketemu kalian ya begonya kalian jadi nular ke gue."

Tidak peduli dengan banyak murid yang berlalu lalang di depan mereka. Mereka tetap asyik mengobrol di depan wc pria saat itu. Alasannya sih nungguin Sunoo yang tadi kebelet. Rencana mereka buat ke kantin harus tertunda selama beberapa saat dulu.

"Lu beneran ngira gue mau kembaran celana dalam sama Sunoo?!" karna kepalang emosi dengan tingkah Winter sejak tadi, Giselle sampai tidak sengaja berteriak membuat beberapa murid yang berada tak jauh dari posisi mereka kompak melirik ke arahnya.

"Tenang guys. Tatapannya gak usah mendalam banget kayak gitu. Gue tau kok kalau gue cantik dan sexy." ujaran dari Winter membuat mereka yang tadinya menoleh ke arahnya hanya bisa menggeleng maklum dengan sikap absurd dan acak seorang Winter Angela Kim.

Sungguh namanya tidak mencerminkan sikap dan kepribadian gadis itu yang sebenarnya.

"Gosipin gue ya lu pada?" tiba-tiba dari arah belakang tepatnya dari arah dalam toilet, terdapat suara yang membuat mereka berdua kompak pada menoleh.

"Kalau iya kenapa?" Sunoo yang tadinya memasang wajah senyum seketika cemberut. Bibirnya sengaja dimaju-majuin sebagai efek tambah lebih imut gitu malah membuat kedua gadis berbadan berisi itu geli sendiri.

"Bercanda Sunoo sayangnya aku..."

Laki-laki itu bergerak merangkul pundak Giselle yang membuat sang empu pasrah. Sudah biasa dan sudah kebal dirinya atas sikap Sunoo. Ya sebenarnya mereka bertiga sama-sama mempunyai sikap itu. Polos nyerempet bego.

"Nah mumpung ada Sunoo nih. Noo, katanya si Giselle mau couple-an sama lu." ucapan dari gadis bermarga Kim itu membuat Sunoo berhenti melangkah dan melirik kedua gadis yang mengapitnya dengan raut wajah ingin lebih tau.

Sehabis dari toilet tadi mereka langsung melanjutkan langkah mereka ke kantin. Waktu sudah terbuang hampir 7 menit hanya untuk menunggu Sunoo di dalam toilet tadi.

Cinta Penawar KutukanWhere stories live. Discover now