MPB(s)-OO5

12.3K 1.1K 75
                                    

🍜Happy Reading🍝

"Perkenalkan nama gue Kiana Senjala panggil aja Kiana. Salken semua!" Ujar Kiana memperkenalkan dirinya seraya tersenyum manis.

Bruk
Bruk
Bruk

Setengah murid dari kelas XI-MIA 2 terjatuh sekarat. Mereka semua digotong secara massal menuju uks.

'Ck ck ck... emang ye, jadi orang cantik itu susah' batin Kiana ke-pdan sambil mengibaskan rambut coklat panjangnya.

Kiana tidak mempedulikan semua itu. Dia berjalan menuju sebuah kursi kosong yang disebelahnya terdapat seorang pria yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Suara kursi berderak disebelahnya membuat pria itu mengangkat kepalanya. Siapa sih yang berani mengusiknya?!

Tapi, dia membeku saat melihat orang di sebelahnya.

'Cantik banget' batinnya terpana. Astaga, dia hampir pingsan melihat perempuan ini.

"Hai?" Ucap perempuan itu seperti bertanya. Dia ingin menyadarkan pria di depannya yang seperti orang kebingungan.

Krik krik
Krik krik

'Napa nih orang? Kesurupan kek Ano kah?' Batin Kiana senang. Senang karena ditatap cogan segitunya.

"WOI!!" Teriakan Kiana akhirnya menyadarkan orang itu dari lamunannya.

"Kenapa?" Tanya orang itu seakan kejadian tatap tatapan tadi tak terjadi.

Kiana heran, ini cowok gengsian amat ya. Tapi gapapa, Kiana bakal meruntuhkan gengsinya itu lalu cowok ini bakal memujanya.

"Hai, nama gue Kiana Senjala. Gue boleh duduk disini?" Ucap Kiana sembari menunjuk kursi kosong di sebelah kiri pemuda itu.

"Ngapain disini?" Sewot pemuda itu masih mempertahankan gengsinya.

"Lihat di sekitar lo, gak ada kursi lagi sayang" ucap Kiana sedikit menggoda pemuda ini.

Pemuda itu memerah, 'Kenapa gue gini sih? Biasanya gue gak gini' batinnya sedikit frustasi.

Dia menolehkan wajahnya ke arah lain sambil melihat sekitarnya. Semua kursi memang sudah diisi benda-benda walaupun tak ada yang mendudukinya. Kelas kosong saat ini.

Haaa...
Pemuda itu mendesah pelan, dia menggangguk pada perempuan di depannya.

Kiana tersenyum lebar melihat respon pemuda itu. Sedikit perkembangan. 'Apa perlu gue serang duluan ya? Gak usah kali'

Pemuda itu kembali menelungkupkan kepalanya, tapi perkataan Kiana menghentikan aktivitasnya.

"Nama lo siapa?" Tanya Kiana memulai pdkt.

Pemuda itu mengacuhkan Kiana. Kiana membelalakkan matanya lalu menajamkannya. Dia tak suka diacuhkan!

Kiana mengangkat tangannya, menarik rambut pemuda itu pelan tapi bisa membuat pemuda itu berbalik menghadapnya.

Pemuda itu terkejut, apa-apaan perempuan ini?! Dia ingin melepas tangan perempuan itu dari kepalanya tapi terhenti saat dia tak sengaja melihat mata dingin perempuan itu.

Kenapa lagi dengannya? Kenapa ia takut dengan sorot dingin itu?

Kiana terkekeh dalam hatinya. Pria ini sepertinya sudah takut dengannya. Segera dia lepaskan tangannya dari rambut pria itu. Tapi itu tak lama, dia kembali memegang rahang pria itu lalu mengelusnya perlahan.

Pria itu terkejut lagi, hari ini dia terlalu banyak dikejutkan oleh perempuan ini. Dia memberanikan diri menepis tangan perempuan itu.

Tapi mata Kiana bertambah dingin dan si pria sudah bergetar ketakutan.

Dengan gerakan kilat Kiana mengecup bibir pemuda itu. Pemuda itu berjengit kaget.

Kiana terkekeh melihat respon pemuda ini. Lihat aja wajahnya sudah memerah semua dari kepala hingga leher sampai tangannya juga.

Kiana mengecup lagi bibirnya, membuat wajah pemuda itu semakin memerah.

"HAHAHAHA... lo lucu baby" ucapnya dengan tatapan menggoda.

"Apaan sih" pemuda itu menutup wajahnya dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang lengan Kiana supaya tak bergerak lagi.

"Hm? Averi Sargon" Kiana membaca nama di seragam pemuda itu.

'Ini ikan kedua si Asu kan?' Batin Kiana. Dia terlarut dengan pikirannya sampai tak menyadari Averi yang sudah kabur.

10 detik kemudian..

"Lah, doi udah kabur aja. Tapi gapapa, kita masih punya banyak waktu"

***

Kini Kiana berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi karena para manusia itu sedang belajar. Dia memainkan handphonenya membalas pesan dari Ano.

Hingga Kiana tak sadar diikuti seseorang. Dia terus melangkah menuju taman belakang sekolah, tempat berlangsungnya adegan panas dia dan Ano tadi pagi.

Sebuah tangan mengejutkan Kiana. Dia menatap tangan yang menempel sempurna di pinggangnya lalu membalikkan badan mau melihat siapa lelaki yang lancang memeluknya.

'Kalau ganteng gue jadiin baby kali ya'

Kiana menutup matanya lalu membukanya. Astaga! Dia terkejut.

Di depannya terdapat kepala manusia berjenis lelaki berwajah sangat tampan yang menatap lembut dirinya. Ha? Lembut? Kok?

"Cantik... cantiknya akuhh" ucap lelaki itu dengan desahan di akhir kalimatnya.

Kiana tercengang. Apa-apaan ini? Ngapain nih orang ngedesah?

"Kamu siapa?" Ujar Kiana sembari mengelus rambut lelaki itu pelan. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan lelaki ini.

Lelaki itu tampaknya menikmati perlakuan Kiana. Nafasnya yang semula teratur menjadi semakin cepat diiringi keringat pada pelipis putihnya.

"Haaa... ahh.. nama aku Kaisar Aaron cantikhh" desahnya lagi. Sepertinya lelaki ini tak bisa menahan kendali di dekat Kiana.

'Lah? Ini juga ikannya si Asu!! Hehehe... gue perkaos aja kali' batin Kiana berseringai melihat lelaki lemah di depannya ini.

"Gimana kalau kita pindah aja, baby Ar?" ajak Kiana pada Aaron, sang calon baby baru Kiana.

☆☆☆

TBC
...
VOTE, KOMEN, SHARE YAA KRN ITU GRATISSSS🤗🤗
FOLLOW miemercon JUGA😁

Ma Pretty Boy(s) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang