MPB(s)-O28

2.3K 186 4
                                    

🍜Happy Reading🍝

Hari H

"Ana! Sini dulu deh" panggil Asu pada maid yang berada di depan pintu kerja Andre.

"Iya non, ada apa ya?"

"Kesini dulu deh" lambaian tangan Asu diabaikan Ana.

Perempuan itu kembali menatap pintu di depannya sembari berkata, "Maaf nona, tapi saya harus memberikan cemilan ini pada Pak Andre"

Bola mata Asu bergetar hebat menahan amarah yang meletup-letup.

Huu..haa..huu..haa

Wanita itu mengatur napasnya dengan teratur dan sialnya tidak berhasil karena maid di depannya tadi sudah menghilang di balik pintu.

Tangan Asu terangkat untuk mengetuk pintu itu tetapi sebelumnya dia mendengar suara yang membuat emosinya meningkat dalam sekejab.

"Aahh.. Anahh.."

Suara itu suara Andre! Ada apa di dalam? Kenapa Andre mendesah? Berani-beraninya pelayan sialan itu!!!

Pikiran Asu berkecamuk, wajah yang selalu menampilkan kepolosan tak berujung itu berubah menjadi tekukan yang mendalam.

Wajahnya persis sama dengan Kania saat berumur 50 tahun, mantan nyonya rumah ini yang sudah meninggal.

Hasratnya untuk membunuh pelayan bernama Ana mencuat ke permukaan. Sekali lagi dia mendengar suara laknat itu.

"Uuhhh, panas Ana.."

Oh shit! Asu kepanasan, dia butuh udara segar saat ini.

Brak brak

***

Di dalam ruangan Andre

Tok tok

Pintu yang diketuk dari luar tak membuat fokus Andre terpecah. Pria itu memang dikenal sebagai penggila kerja hanya saja tidak ada yang tahu kelakuan bejatnya.

"Siang pak, ini kopi bapak" suara lembut yang mengalun indah di dalam telinga Andre mengalihkan dunianya.

'Aahh, perempuan ini sangat cantik. Gimana kalau gue perkaos sekarang?' Pikir Andre sambil menatap Ana lekat dari atas sampai bawah, lalu berulang terus menerus.

Tiba-tiba sebuah tangan besar mendarat di bokong Ana.

Ana tersenyum dalam diam saat merasakan sesuatu yang hangat di belakang tubuhnya.

Melihat Ana yang tetap diam, Andre semakin gencar menyentuh setiap inci tubuh wanita di depannya ini.

"Aahh.. Anahh.." Kopi yang tadi masih dipegang Ana mendadak terjatuh membasahi seluruh tubuh Andre.

"Uuhhh, panas Ana.." Andre yang awalnya ingin memarahi Ana tapi tidak jadi karena ia melihat tangan Ana yang menyentuh dada bidang pria itu.

Ditambah dengan wajah imut yang semakin menambah hasrat Andre, si bajingan gila itu.

Brak brak

Tendangan pintu yang kuat itu berhasil mengalihkan pandangan Andre dari Ana.

Di sana tampak wajah Asu yang sudah terdistorsi, wanita itu berjalan mendekati Andre lalu tiba-tiba menarik rambut Ana kuat.

"ASUU!" Teriak Andre spontan karena terkejut dengan tingkah anak angkatnya itu.

Asu tidak mempedulikan teriakan Andre dan terus menjambak Ana.

Sedangkan perempuan yang dijambak hanya diam tanpa emosi.

Tentu saja karena ia bukanlah manusia, melainkan hanya boneka duplikat Kiana.

"KAU BANGSAT! JANGAN PURA-PURA POLOS!" Maki Asu pada Ana yang terdiam itu.

"Saya tidak melakukan apa-apa sejak tadi nona." Balas Ana tenang, bahkan tidak terdengar rintihan atau ringisan dari perempuan berbaju maid itu.

"MASIH NGEJAWAB LAGI LO! BERANI-BERANINYA!!" Satu tangannya yang bebas berhasil menampar pipi kanan Ana.

Sedangkan sang korban tetap diam tanpa merespon, hanya memegang sebentar pipi mulusnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN ASUU!!" Teriakan Andre mengagetkan Asu yang sedari tadi tak sadar dengan keberadaan lelaki tua itu, yah karena ia tidak melakukan apa-apa juga.

"Tentu saja memberi pelajaran padanya babyhh.." jawab Asu dengan nada imut yang dibuat buat disertai sedikit desahan.

"DIAM. JANGAN PANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ITU. MENJIJIKAN" ucapan itu akhirnya menjadi pukulan telak bagi Asu.

Apaan ini? Biasanya ia yang selalu disayang dan dibela oleh Andre. Kenapa maid baru ini jadi kesayangan Andre? Ia kan lebih lama dan lebih cantik dari maid lusuh ini.

Karena sibuk dengan pemikirannya, Asu tak menyadari Andre yang sudah pergi dari ruangan itu beserta Ana.

Dengan cepat ia keluar dari ruangan itu dan meracau memanggil maid setianya.

"Bii.. bi Siska!" Teriakan Asu terdengar keras di dalam mansion ini.

"Iya non" jawaban dari arah dapur juga terdengar keras.

"Ada apa non?" Tanya Siska.

"Bibi tau gak kalau ayah barusan ngangkat maid pribadi?" Asu tersenyum pada Siska. Senyuman seperti akan mengubrak abrik otak Siska sekarang juga.

'Mengapa pelayan sialan ini sangat bodoh?!' pikir Asu melihat Siska yang tidak mengetahui kesalahannya.

"Bibi, kan aku udah pernah bilang. Kalau ayah lakuin sesuatu bibi harus kasih tahu aku dulu kan?" Senyuman Asu tidak meluntur. Malah semakin lebar dan semakin menyeramkan.

Siska sedikit bergetar. Dia harus apa agar calon anaknya ini senang? Siska harus apa? Kasih tahu dong.

Aha..

"I-itu non m-maaf tapi saya diajak gibah sama si pembantu baru" ujar Siska sedikit terbatah.

"Kalian gibahin apa?" Nah, Asu mulai penasaran dengan perkataan Siska.

"I-itu nona. Kata Ana, Pak Andre itu sexy. Dia juga bilang Pak Andre suka pegang pantatnya"

'Apa?! Beraninya' wajah baby face itu mengkerut seketika, seperti wajah nenek-nenek.

'Mwhehehehe.. lihat aja lo Ana. Sebentar lagi gue bisa bunuh lo hahaha..' batin Siska sudah dipenuhi setan apalagi wajah mengerut Asu menjadi penambah semangatnya.

"An-nu nona" panggilan Siska sekali lagi menyentakkan Asu dari lamunan panjangnya.

"Kenapa?" Tanya Asu sok datar. Dia hanya tak ingin imagenya hancur di depan seorang maid.

"Gimana kalau kita menghabisi Ana saja?"

Asu tersenyum miring, benar juga kata Siska. Dia harus membunuh maid pribadi Andre. Hanya dia seorang yang boleh memiliki Andre.

Yah, lagipula Asu sudah terbiasa membunuh manusia sejak dulu. Sejak dirinya bertemu dengan Bos.

"Ide yang bagus. Jadi gimana?"

Siska mulai mendekatkan mulutnya ke telinga Asu. Dia menarik nafasnya lalu menghembuskannya.

"Jadi begini nona..."

☆☆☆

TBC
...

Halo, aku mau ngasih info nih buat kalian kalau besok sampai minggu bakalan gak up dulu ya, karena rumah bakalan rame. Terima kasih atas pengertiannyaa❤️

Vote, Komen, dan Share yeeeeeeee
Jangan lupa buat follow miemercon jugaaa❤️❤️

Ma Pretty Boy(s) ✓Where stories live. Discover now