MPB(s)-O1O

8.3K 719 41
                                    

🍜Happy Reading🍝

'Huftt.. rasanya anjing banget' batinnya sembari menatap tajam orang yang terjatuh di depannya. Orang itu adalah si Asu.

Ano membulatkan matanya, dia meringis pelan. Ini sakit banget!

Kiana tersadar dari lamunannya, ia tak menyangka Asu akan memakai cara seperti ini untuk menarik perhatian.

Biasanya di novel-novel transmigrasi yang pernah Kiana baca, para protagonis yang nyatanya ppb akan menyerang transmigrator.

Lah, ini si Asu malah menabrak Ano. Rencana awal dia akan jatuh dipelukan Ano lalu saling bertatapan dan akhirnya jatuh cinta. Tapi kenyataannya tak sesuai dengan ekspetasi.

Bukannya badannya tapi kuah soto yang jatuh ke pelukan Ano. Apakah soto dan Ano akan saling jatuh cinta nantinya?

Ya, pastinya tidak karena Ano sedang berusaha menahan amarah dan rasa sakitnya.

Kiana bergegas menggendong Ano ala-ala bridal style yang membuat semua orang disana menatap cengo mereka.

Kiana setrong banget!

Asu yang terduduk malu di atas lantai hanya bisa mengepalkan tangannya, tatapannya menatap tajam perempuan yang sama yang mempermalukannya di depan Ano.

'Aarrggghhhh... gagal lagi gagal lagi!' Batin Asu meronta-ronta.
'Gak, gak boleh gagal lagi' lanjutnya bertekad.

***

Kini Kiana sedang mengobati Ano. Dia mengusir semua petugas tadi. Alasannya karena tak mau miliknya dilihat.

Miliknya? Yes, badan Ano milik Kiana seorang.

Ano sedikit meringis pelan saat Kiana mengoleskan salep di atas luka bakarnya. Untung saja tak melepuh dan hanya berwarna merah saja.

Kiana ikut meringis sepertinya dia juga merasakan rasa sakit Ano sekarang.

Menatap tajam kulit Ano yang memerah, Kiana memastikan Asu akan ia basmi dengan cepat. Beraninya anjing itu menyakiti babynya.

Ano agak bergidik melihat tatapan tajam Kiana apalagi ditambah seringaian yang menakutkan itu. Dia ingin mengetahui apa isi kepala bunanya itu.

Jika buna mau membalas perempuan menabraknya tadi, dia bakal mendukung penuh.

Karena badannya ini dipersembahkan untuk Buna Lala seorang, jadi tubuhnya harus perfect agar buna tak memandang lelaki lain.

Nyatanya Kiana sudah punya baby baru, dua lagi.

Tidak bunanya tidak babynya sama-sama sadis yak. Jadi jangan macam-macam.

"Aahhh bu-buna s-sakit hiks.." keluh Ano sedikit terisak.

"Tahan ya sayang buna. Bentar lagi selesai" ucap Kiana sembari mengelus pipi Ano untuk menenangkannya.

Ano hanya menganggukkan kepalanya, dia tak sanggup menahan sakit ini. Ya walaupun cuma sedikit dia harus cari perhatian Kiana dong.

Kalian tahu, Ano itu cuma pura-pura doang dari tadi. Dia memang terkejut dan marah saat perempuan tadi dengan sengaja menjatuhkan kuah soto di badannya.

Tapi setelah mendapat perlakuan spesial dari Buna Lala membuatnya kembali tenang dan senang.

Apalagi saat Buna Lala mengendongnya, Ano sangat malu! Saking malunya, dia sampai melamun sekarang.

Kiana bingung, 'Napa nih diam-diam bae?'

Ahaa! Kiana punya ide cemerlang agar Ano kembali sadar.

Dia menarik pelan pentil coklat yang sedari tadi menggoda imannya.

Ano berjengit kaget karena merasa sakit di dadanya. Matanya bergulir menatap Kiana yang kini tersenyum tanpa dosa.

Wajah Ano seketika memerah saat mengingat perbuatan Kiana padanya. Dia belum siap dipekaos sekarang.

"Kenapa baby~?" Tanya Kiana bernada.

Ano menggelengkan lalu memalingkan kepalanya agar dirinya tak kebablasan saat melihat Kiana.

"Hahaha... kamu lucu banget baby" kekehan Kiana terdengar merdu di telinga Ano. Kiana gemas melihat pria di depannya ini.

Dia mencubit pelan pipi Ano. Ano kembali menatap Kiana, dia kesal karena dijahili bunanya ini. Sepertinya membuat Ano kesal menjadi hobi baru Kiana mulai sekarang.

Kiana mendekatkan wajahnya ke arah Ano. Semakin dekat, semakin dekat dan...

Brak

"Gue makan kecoak" latah seseorang mengejutkan Kiana dan Ano.

Kiana kesal dengan guru tampan itu sedangkan Ano bersyukur bisa lepas dari jeratan Kiana walaupun cuma sebentar.

"Pengganggu" ketus Kiana, dia paling tak suka orang-orang mengganggu waktunya dengan para baby.

Guru itu hanya mengelus dadanya, dia mah sabar punya murid yang kelakuannya kayak banteng. Galaknya minta ampun.

"Kenapa kalian disini?" Tanya guru itu sebut saja Pak Buaya. Namanya memang kurang cocok dengan wajah tampannya. Jangan berburuk sangka, mungkin orang tuanya malas memberi nama yang ribet pada Pak Buaya.

Satu lagi, nama itu memang pas untuk Pak Buaya karena Pak Buaya kelakuannya kek buaya kurang sentuhan.

Kiana hanya menatap jengah pemuda di depannya. Pedofil berkedok guru yang memburu siswi SMA.

Tanpa menjawab pertanyaan Pak Buaya, Kiana dengan cepat memasangkan jaket untuk menutupi tubuh Ano. Dia menggendong Ano seperti di kantin tadi.

Kiana melangkahkan kakinya menuju parkiran dan masuk ke mobilnya setelah memasukkan Ano duluan. Sekarang dia tak peduli dengan tujuannya menjadi murid teladan. Toh, dia bakal pindah ke dunia lain nantinya.

Kiana melajukan mobil dengan kecepataan maksimal. Ano yang ada di sebelahnya sudah ketakutan sejak tadi, sebenarnya dia sudah biasa mengebut seperti ini. Dia cuma takut Kiana kenapa napa.

Haa..
Orang bucin emang beda ya.

Kiana tak mempedulikan orang yang berteriak dan Ano yang ada di sampingnya hingga..

Brak
Bruk
Brak

☆☆☆

TBC
...

Follow miemercon

Ma Pretty Boy(s) ✓Where stories live. Discover now