MPB(s)-O29

2.2K 173 7
                                    

🍜Happy Reading🍝

"Jadi begini nona..."

"Bagaimana jika kita mencari bantuan dari orang lain? Misalnya Bos gitu?" Saran dari Siska seketika membuat Asu membulatkan matanya.

Wanita itu celingak celinguk ke kiri dan ke kanan, takutnya ada orang yang mendengarkan pembicaraan tentang Bos karena hampir setengah dari mansion ini adalah mata-matanya.

"Kau gila?! Jangan berbicara tentangnya disini!" Setelah mengatakan itu sembari beebisik, Asu membawa Siska menuju kamarnya di lantai 2.

"Coba kau ulang lagi perkataanmu tadi." Perintah Asu yang langsung dituruti oleh Siska, walaupun di dalam hati pembantu itu hanya ada ujaran kebencian pada Asu yang notabene lebih muda darinya.

"Bagaimana jika kita meminta bantuan pada Bos nona?"

"Untuk apa meminta bantuan pada lelaki itu?"

"Supaya pekerjaan kita lebih mudah nona dan lagipula Bos pasti bisa menutupinya karena dia masih membutuhkan anda." Ujar Siska dengan bersemangat.

Saat bersama Bos ia juga merasa terlena, apalagi saat pria itu menyentuhnya. Wah, lebih memuaskan daripada si Andre.

"Ck, kau tahu jika pekerjaannya sudah banyak. Jangan menambah beban pikirannya lagi." Nasehat Asu, tumben benar.

"Ya..ya maaf nona, saya gak kepikiran."

'Ck'

Asu mau tak mau harus memikirkan caranya sendiri, bakalan gila dia jika terus berbicara dengan pembantu tak bergunanya itu.

'Tapi, ada benernya si Siska. Gue juga gak bisa sembunyiin identitas gue kalau celakain maid itu. Yang ada malah digantung hidup-hidup sama Andre dan Bos.

"Yaudah deh, kita minta bantuan sama Bos aja. Lebih banyak untungnya juga buat kita." Keputusan Asu langsung disambut semangat oleh Siska.

Wah, ia tak sabar menemui Bos gantengnya lagi.

***

"Halo Bos?" Tanya Asu mengawali panggilan dengan orang di seberang.

"Kenapa?" Balas orang itu.

"Saya ingin anda mengirimkan bantuan." Jelas Asu singkat.

"Bantuan apa?"

"Saya ingin anda mencelakai pembantu baru di mansion Broto bernama Ana."

"Ana?"

"Iya, betul Bos."

"Baiklah kau tunggu nanti malam. Sekarang berikan telpon ini pada Siska."

Ck

Asu mendecak remeh dan langsung memberikan handphonenya pada Siska yang sudah tersenyum sendiri sejak tadi.

"Halo sayang?" Tanya si Bos lembut, sangat berbeda saat ia berbicara dengan Asu.

"Ii-iyaa sayanghh" jawab Siska cepat disertai desahan di akhir kalimatnya.

Wanita itu berjalan menjauhi Asu, dimana tatapan sinis langsung Asu berikan.

Ck, padahal ia yang duluan bertemu dan menggoda Bos.

Mengapa Siska yang menjadi wanita kesayangan Bos? Kenapa dirinya dicampakkan? Apakah karena Siska lebih montok dan semok daripada dirinya?

Pertanyaan itu masih menjadi misteri bagi Asu yang ingin tahu semua hal yang bersangkutan dengannya.

"Gimana kabar kamu disana?" Kini kita berlanjut pada percakapan Siska dan sang Bos.

"Baik, tapi aku gak suka lihat si Asu. Dia kurang ajar banget sama aku sayang" adu Siska masih dengan suaranya yang dibuat buat.

"Hm? Nanti aku bakalan urus dia kalau rencana kita ini sudah selesai."

Mendengar itu wajah Siska berubah menjadi berseri seri. Wahh, Bos sangat romantis. Ia bahkan rela mengorbankan salah satu orang berharganya untuk Siska.

"Oke sayang, makasih yaaa" ujar Siska.

"Jangan lupa bantu kami ya, aku gak suka lihat pembantu sok itu." Lanjutnya lagi sambil mendesak sang penelepon.

"Iya sayang, iya. Nanti kamu sama si Asu ajak aja dia ke jalan raya depan minimarket ya, orang suruhan aku bakal celakain dia disana." Suruh Bos pada Siska.

"Okehh sayang!" Pekik Siska kegirangan.

"Hmm.. kalau gitu aku matiin dulu ya, aku mau kerja lagi."

"Oke, dadah yangg!" Setelah mengatakan itu telepon langsung ditutup oleh pihak seberang.

Orang itu, Bos hanya tersenyum licik sembari menggerayangi tubuh seorang wanita di bawahnya.

"Mmmhhhh.... bebb itu Siskahh?" Tanya wanita itu dengan nada mendesah karena merasakan kenikmatan di lubang kemaluannya.

"Iya sayang." Jawab pria itu.

"Kapan dia selesai nugas? Lagipula kan itu rencana kita buat singkirin mereka berdua" bibir wanita itu tampak turun dan hal itu membuat sang pria tertawa kencang.

"Yah, kita tunggu aja sayang. Kamu yang sabar aja" jawabnya masih dengan lidah yang bergoyang di lubang wanita itu.

"A-ahhh.. iyahh disanaa lagihhhh"

"Oke sayang" ujar pria itu masih dengan senyum liciknya yang tersembunyi.

***

"ANAA!!!"

☆☆☆

TBC
...

Vote, Komen, dan Share yeeeeeeee
Jangan lupa buat follow miemercon jugaaa yaa❤️❤️

Ma Pretty Boy(s) ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz