MPB(s)-O32

2K 182 7
                                    

🍜Happy Reading🍝

"THEO!!!!" Teriak tiga orang remaja berjenis laki-laki.

"Apa sih?" Theo kesal kegiatannya diganggu oleh ketiga orang itu. Ano, Aaron, dan Agon.

"Kalian ninggalin Kia? Dia sama siapa?!" Sesaat Theo teringat pada Kiana yang pastinya sendirian di rumah sakit.

Jika ada yang menyerang bagaimana?

"Tenang aja, kami sudah tempatin semua bodyguard disana." Jawab Ano membuat Theo sedikit lega.

'Gak perlu khawatir padahal. Kan udah gue kasih mantra penjaga' pikir Agon, ia juga ingin nampak berkontribusi dan bangga mengatakan usahanya untuk melindungi Kiana.

Tapi kini bukanlah saatnya.

"Lo apaan sih? Kalau mau balas dendam bilang-bilang dong kan kami semua juga mau main." Ujar Aaron dengan nada pura-pura sedih.

"Huwekk, jijik gue" perkataan Theo itu seakan menohok jantung Aaron.

"Dahlah, ini orang diapain?" Tanya Agon, ia sudah kesal dengan perdebatan tak penting kedua manusia itu.

"Matikan." Balas mereka semua.

Mata tajam keempat pria itu menelisik sembari berpikir tubuh yang bagus untuk dipotong dan tubuh yang mahal jika dijual.

Hm? Tapi ada yang mau beli tubuh pendosa seperti Aris yang tega pada cucu kandungnya?

"Dikasih makan ke anjing aja." Dalam sepi Aaron mengatakan kata-kata kejam itu.

Sedangkan yang lainnya hanya mengangguk mengiyakan.

Aris yang sedari tadi mendengarkan percakapan para remaja itu bergidik ketakutan. Iya sangat menyesal telah mengganggu Kiana.

"Oh ya, jangan lupa buat tangkap Andre dan semua kaki tangannya." Lanjut Ano.

Sekali lagi yang lainnya juga menggangguk.

"Semua hartanya dimusnahkan." Theo akhirnya mengusulkan pendapatnya.

Dan pastinya mendapat persetujuan dari ketiga teman seperjuangannya itu.

"PERKOSA DIA SAMA 20 COWOK" Teriak Agon bersemangat.

Krik krik
Krik krik

Hening

Tak ada satupun suara di antara mereka.

Hingga Agon sendiri yang memecahkan keheningan sesaat itu.

"Kenapa?"

"Ide lo bagus tapi menjijikkan" jawab Aaron mewakili Ano dan Theo.

Agon hanya mengendikkan bahunya tak peduli.

"Yah, itu balasannya karena sudah memperkosa banyak perempuan," Agon memberikan alasan mengapa memilih hukuman yang ekstrim begitu.

"Jangan lupa lakukan hal yang sama dengan anak kesayangannya, Andre." Lanjut Agon.

"Wah, aku gak nyangka isi otak Agon kayak gini." ujar Theo sedikit meledek.

Ano hanya diam dan mengangguki ide gila Agon.

Mereka berempat tampak sibuk dan tidak memperhatikan seorang lagi yang masih tergantung di atap itu.

Aris, pria tua itu sudah pingsan karena mendengar komentar terakhir dari remaja di bawahnya. Ia tak tahan saat memikirkan dirinya yang dikelilingi 20 laki-laki dan dinikmati secara massal.

Walaupun baunya seperti tanah kuburan, tapi Aris mempunyai tubuh yang bagus.

Dada, paha, dan pantat terawat dengan baik dan mulus tanpa kerutan. Wajahnya juga hanya mengerut sedikit, tak seluruhnya dan masih terlihat tampan.

Pantasan ia menjadi sugar baby Asu.

"Baiklah, sekarang mari kita tangkap Andre terlebih dahulu." Putus Ano.

Tiga pria muda itu langsung mengambil handphonenya masing-masing dan menghubungi orang di seberang sana.

"Halo, kumpulkan bodyguard yang tersisa. Kita harus menyerang mansion Broto." Ucap Ano.

"Sita semua harta keluarga Broto" suruh Theo pada orang yang ditelponnya.

"Siapkan 5 anjing gila, tunggu perintah selanjutnya." Perintah Aaron pada asistennya.

Seorang lelaki yang tadinya merencanakan ide yang gila hanya terdiam, tapi diam-diam ia sudah mengontak sang kepercayaan.

'Rangga!' Batin Agon.

Tiba-tiba terdengar suara pria lain yang terdengar serak di dalam batinnya itu.

'Iya tuan. Ada apa?'

'Kau temukan 20 laki-laki kekar yang sanggup menggagahi laki-laki juga.'

Hening kembali melanda. Tak ada jawaban sesaat dari seberang sana.

'Tuan, apa anda sehat?' Rangga mendadak bertanya kondisi tuannya, takut kenapa napa.

Soalnya tuannya ini seorang yang pendiam dan tak banyak bicara. Inipun adalah kalimat terpanjangnya dalam 100 tahun terakhir dan pembahasannya sangat aneh.

Jadi Rangga sangat syok.

'Maksud?' Sekarang ia kembali ke sifat aslinya, sangat pelit kata-kata seperti perempuan PMS.

'Tidak apa-apa tuan,'

'Jadi maksud anda saya harus mencari gay sebanyak 20 orang?' Tanya Rangga mengalihkan topik pembicaraan.

Ia takut Agon mengambil jiwanya dan berakhir menyiksanya.

'Iya'

'Baik tuan, segera saya kirimkan ke lokasi anda'

'Oke'

Akhirnya kontak singkat itu selesai.

***

"Ughh sshhh.. s-sakit bangetttt" desah seorang pria saat lubangnya dicolok dengan 4 jari sekaligus.

"Aaahh ahh ahh aaah....." lihatlah kini mulutnya sudah diisi oleh 2 buwung nan besar membuatnya kesulitan bernapas.

"Iiiiww, jijik banget gue nonton ini sumpah" celetuk seorang pria tengil dari balik ruangan itu.

Empat remaja laki-laki itu hanya diam menonton dari balik kaca yang menembus di dalamnya, hanya saja orang di dalam itu tak bisa melihat mereka.

"Gimana keadaan Kia ya?" Pertanyaan dari si kacamata kembali menyadarkan mereka dengan Kiana.

Lah bener, harusnya mereka di rumah sakit. Ngapain mereka menonton hal menjijikkan di depan sana?

"Yok ke rumah sakit" ajak seorang lagi yang tampak seperti bad boy.

"YOKK!!" Kini si pria berkulit tan yang berseru kegirangan.

Lihatlah ia yang mendadak jadi bayi setelah mendengar nama Kiana.

☆☆☆

TBC
...

Vote, Komen, dan Share yeeeeeeee
Jangan lupa buat follow miemercon jugaaa yaa❤️❤️

Ma Pretty Boy(s) ✓Where stories live. Discover now