MPB(s)-O13

6.5K 552 2
                                    

🔞🔞🔞🔞🔞
🍜Happy Reading🍝

"Let's play the game babyhh"

Aaron dan Theo segera duduk manis di atas kasur. Beda dengan Ano masih berdiri, dia bingung dengan situasi ini. Apalagi wajah dua pria itu. Kenapa memerah?

Kiana yang melihat Ano kebingungan semakin menyeringai, ah babynya yang satu ini memang sangat polos.

Kiana berjalan mendekat ke arah Ano yang masih mematung sembari menatapnya. Dia mendorong badan Ano ke atas kasur.

Kiana juga mendorong Aaron dan Theo setelahnya. Ia mulai mencium pipi, kening, dan bibir di kedua pria itu. Kiana membuka pakaian Theo dan mengecap leher putih itu.

"Kayak gini permainannya babyhh" ujar Kiana sedikit mendesah membuat Ano bereaksi.

Kiana juga membuka baju Aaron lalu melahap puting pink miliknya. Tangannya yang satu lagi mengelus perut berotot Theo perlahan.

Matanya menatap Ano menggoda. Sepertinya Kiana akan memperkaos Ano sekarang.

Bibir Kiana pindah ke perut Theo yang tadi ia elus-elus. Tangan kirinya membuka resleting celana jeans hitam Aaron. Oh, sebelum itu Kiana sempat-sempatnya menggoda buwung Aaron yang masih terbungkus celana

"Ahhhh.. b-bunahh geliihhh bunnnhh" desahan Aaron terdengar sangat merdu di telinga Kiana.

Ano sudah terlihat kemerahan, lekuk wajahnya yang tenang seketika berubah.
Rona merah menyebar dari telinga hingga lehernya. Jakun Ano terus menelan salivanya, pertanda ia tak tahan lagi dengan cobaan ini.

"Bunaahh" rengekan Ano menghentikan gerakan tangan dan bibir Kiana yang sedari tadi sibuk melayani kedua baby besarnya.

"Iya baby. Kenapa?" Ini otak Kiana yang sedang tak berjalan atau dirinya yang terlalu polos?

"I-i-itu bunn" jawab Ano sembari menunjuk bagian bawah tubuhnya dengan jari telunjuk.

Kiana mengikuti arah jari itu dan terkejut. Kenapa? Karena celana Ano sudah menggembung dengan besar. Kiana meneguk ludahnya perlahan, dia tak menyangka buwung Ano sebesar itu padahal Kiana baru melihat dari balik celana.

Perempuan itu beralih menuju Ano, meninggalkan kedua baby yang membelalakkan mata mereka. Dua pria itu tak menyangka pengaruh Ano sangat besar.

Sedangkan di sisi Ano, dia tersenyum dalam diam. Ia berhasil menarik perhatian Kiana. Hahahaha...

"Emangnya kamu siap sayang?" Pertanyaan Kiana menyadarkan Ano dari lamunannya. Dia otomatis mengganggukkan kepalanya, demi Buna Lalanya dia bisa melakukan apapun.

Begitulah obsesi Ano pada Kiana yang mulai berkembang semakin besar.

Kiana tersenyum lebar, akhirnya dia akan memperkosa lelaki polos di depannya ini. Lihatlah betapa merahnya tubuh lelaki itu. Ditutupi oleh kulit coklatnya tak membuat Kiana tak dapat melihat itu. Malah membuatnya semakin sexy.

Elusan dari sebuah tangan membuat Ano melayang. Sangat lembut.

Ahh..
Karena tak sabar, Kiana merobek baju yang masih menempel di badan besar Ano. Tampaklah sebuah roti dengan delapan kepalan di depan mata Kiana.

Dielusnya roti itu perlahan, bibirnya sudah bermain di kening, hidung, dan bibir Ano. Kiana sangat puas, Anonya sangat manis.

Ciuman membara itu turun ke puting merah kecoklatan milik Ano. Desahan dan lenguhan yang bergema di ruangan itu membuat kedua lelaki di belakang Kiana panas dingin. Gak! Gak boleh dibiarin. Buna Kiana juga punya kita.

Aaron bergerak tak karuan dari tadi seperti cacing kepanasan. Dia ingin menarik perhatian Kiana agar kembali padanya, tapi hasilnya malah zonk alias gak ada.

Pria-pria yang sudah tak perawan itu merangkak ke arah Kiana. Mereka mencium leher belakang dan bahu Kiana bergantian. Kiana tersentak, ingin memukul tapi tak jadi.

Dia baru sadar, masih ada dua babynya lagi yang dikacangin. Memang salahnya sih.

Kiana tak mempedulikan dua orang itu dulu. Kali ini semua perhatiannya ditunjukkan pada Ano seorang.

Dan terjadilah adegan dewasa yang patut dicontoh. Eh, canda. Jangan ya biar Kiana sama babynya aja yang lakuin.

***

"Pagiku cerahku~ matahari bersinar, ku gendong tas merahku dipundak~" nyanyian riang terdengar dari bibir seorang perempuan cantik.

Pastinya perempuan itu sangat bahagia di pagi ini. Dilihatnya kasur besar temoatnya berbaring tadi.

Tiga orang pria berbadan besar nampak tertidur dengan pulas tanpa terganggu di atasnya.

Wanita itu tersenyum tipis, ahh.. begini rasanya dikelilingi cogan cantik. Ha? Cogan cantik?

Hmm.. sepertinya otak perempuan ini sedikit miring sejak kejadian memuaskan tadi malam.

Dirinya beranjak pergi ke luar dari kamar itu, dan terus berjalan menuju parkiran tempat mobil kesayangannya bersemayam.

Hari ini dia akan pergi ke sekolah sendiri. Pastinya untuk menggaet baby baru lagi, memikirkan itu hatinya sudah berbunga-bunga.

Ting
[Halo nona~]

Haaa...
'Mengapa di pagi yang cerah berkilau ini gue harus ketemu sama si ono" keluh Kiana saat mendengar suara yang tak asing di batinnya.

[Nona, kenapa anda sangat jahat kepada saya]

Nah, nah kenapa nih? Kaiden lagi drama?!! Demi apa?!

Kiana membeku, demi apa? Kaiden jadi lebay gini?

[Ehem.. ehem.. jangan dengar yang tadi nona. Yang penting sekarang anda punya misi khusus a.k.a misi terakhir]

"Lah? Kok cepet banget? Bukannya pas gue jadi Rica misinya banyak banget ya?" Bingung Kiana sembari meminggirkan mobilnya ke sisi jalan. Masa tetap jalan, kalau celaka kan gak lucu. Gimana nasib babynya dong?

[Ya mana saya tau.. bukannya anda mau waktu yang panjang bersama para baby]

Tebakan Kaiden memang benar, Kiana sangat ingin menikmati banyak waktunya disini.

Dia tak ingin menjadi istri yang tak berbakti seperti kehidupannya sebagai Rica. Kehidupan bersama kedua puluh babynya yang sebentar.

"Apa misinya, Kai?" Tanya Kiana, tangannya kembali menghidupkan mobil kembali. Dia ingin cepat-cepat bertemu sang calon baby.

[Misi: Mengorek rahasia dan memusnahkan protagonis wanita
Hadiah: Dimensi set up + keahlian sihir
Sanksi: Pengurangan seluruh poin]

"He? Lo mau bajak gue ya?!" Tuduh Kiana pada Kaiden yang mematok harga tinggi di bagian sanksi.

[Bukan saya yang buat btw..]

"Yaudahlah, gapapa juga gue selesaikan ini dengan cepat. Gue mau buat baby kecil lagi" Tekad Kiana. Dia memutuskan untuk menikmati kehidupan tenang yang panjangnya di dunia ini.

Sepertinya Kiana sudah memiliki firasat dengan dunia selanjutnya. Kehidupan tenangnya akan terengut dalam sekejab.

Kiana terus melanjutkan perjalanannya. Hingga dia sampai di sekolah.

"Baby!!!"

Siapa tu man?

☆☆☆

TBC
...
HAI! BEK LAGI SAMA AKU!!
SPAM NEXTNYA KUY🙉👉

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE YE KRN ITU GRATISSS😆😆
FOLLOW miemercon JUGAA😉

Ma Pretty Boy(s) ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt