2.Kecelakaan zean

9.3K 884 19
                                    

.........







Pulang seolah zean pun menunggu sang ayah di depan gerbang sekolahnya,karna beberapa menit yang lalu ayahnya memberi tahunya lewat sisca bahwa dirinya akan segera menjemputnya, namun sudah hampir setengah jam aran belum juga datang.

"Ishh,daddy mana sih lama banget" ucap zean merasa kesal

Zean pun duduk untuk berteduh di depan pos satpam sekolahnya. Mata zean teralih melihat seorang penjual permen kapas di sebrang sekolahnya,ia pun berdiri dan ingin membelinya.

"Kayaknya enak tuh" gumamnya

Zean pun berlari menyebrang jalan, namun tiba-tiba ada sebuah mobil mewah berwarna hitam melaju dengan kencang dannnnn........

"Aaaaaaaaaa"

Brukkk

"ASTAGFIRULLAHHH"

Semua orang yang melihat kecelakaan itu pun langsung berlari untuk menyelamatkan zean yang kini sudah berlumuran dari di bagian kepalanya,sedangkan mobil yang menabrak zean pun pergi begitu saja.

Dengan bersamaan,aran juga datang untuk menjemput zean.

"Pak ada apa itu?" Tanya aran pada warga sekitar

"Itu pak,tadi ada anak kecil yang nyebrang trus ketabrak" jawab bapak itu.

Hati aran pun tidak tenang,ia pun mulai menelusup pada kumpulan warga dengan hati was was.

"ZEANN" teriak aran kaget lalu menangis memangku anaknya.

"Zeann bangun sayang,ini daddy" tangis aran semakin pecah

"Pak tolong antar saya ke rumah sakit pak,ini kunci mobil saya" ucap aran asal memberikan kunci mobilnya. Dan seorang bapak-bapak pun menerima kunci mobilnya dan mengantarkan aran dan zean kerumah sakit.















"Dokk tolong anak saya dok,tolkng selamatkan anak saya" tangis aran sambil ikut mendorong brangkar yang tumpangi zean yang tidak sadarkan diri.

Sesampai di depan ruangan,aran pun dilarang masuk oleh perawat,dan terpaksa aran punenunggu diluar sambil menangis.

"Arghhhhhh" aran pun merasa bersalah lalu memukul tembok

"Arann" panggil seseorang yang berjalan menghampiri aran dan di ikuti oleh seorang laki-laki di belakangnya

"Kak" aran pun menangis di pelukan shani. Yap,aran sudah memberitahu shani tentang ini saat ia menuju rumah sakit.

"Sabar ran,pasti zean gak bakalan kenapa-kenapa" ucap shani memeluk erat sang adik

"Ini semua hiks salah aku kak" tangis aran

"Nggak,ini bukan salah kamu ran,udah kamu tenang dulu" ucap shani mengusap punggung aran.

Beberapa menit kemudian seorang dokter wanita pun keluar dari ruangan tempat zean di tangani.

"Keluarga pasien" ucap dokter

"Saya dok" aran pun berdiri dari duduknya

Mommy Untuk ZeanWhere stories live. Discover now