53-bercintalah sepuasmu!

644 45 30
                                    

_Allice Alea Kimberly_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Allice Alea Kimberly_

**

Suara surgawi dari dua insan di atas ranjang itu terdengar sangat nyaring. Terkhusus bagi wanita yang berada di bawah dengan penampilan berantakan. Wajahnya memperlihatkan kenikmatan yang ia dapat, rambutnya acak-acakan karena dijambak beberapa kali.

Tangan kanannya mencengkram seprai putih bersih yang kini sudah kusut, sedangkan tangan kirinya membalas jambakan di rambut sang laki-laki yang tengah menggagahinya.

"Sial, aku tidak bisa menahannya!"

Sayangnya, rintihan dan jeritan dari wanita tersebut membuat si pria tidak bisa mengendalikan dirinya. Persetan wanita jalang ini perawan atau tidak, yang dia mau hanyalah menjemput kenikmatan bagi dirinya sendiri.

Semakin lama wanita itu melemas, tetapi kemudian dengan cepat ia bisa mengisi tenaganya kembali saat kenikmatannya datang lagi. Tubuhnya terguncang beberapa kali, hingga suara gesekan dipan dan kasur besar itu pun terdengar.

Namun, di saat dalam kamar itu tengah terjadi kegiatan panas, di lorong ada seorang wanita lain dengan senyum merekahnya. Langkah kakinya gembira, wajahnya seperti penuh warna.

Ia sangat manis dengan balutan dress motif bunga dan cardigan untuk menutupi bahu telanjangnya. Tidak, bukan kesan seksi yang di dapat dari penampilan wanita muda ini, melainkan kesan lucu dan menggemaskan.

Ceklek!

Pintu di depannya perlahan dibuka dengan pelan, juga dengan kepalanya yang seperti mengendap-endap jahil. "Felix! Aku ... su-dah ... sembuh ...." Ia melihat dari sela-sela pintu yang sudah terbuka sampai lama-kelamaan senyumnya pudar. Benar-benar sirna, mimik wajahnya berubah beratus-ratus persen menjadi terkejut dan tidak percaya. "Felix ...?" panggilnya lagi, kini lebih lirih.

Tetapi sepertinya dua manusia itu sangat sibuk mempersatukan diri mereka sampai tak menyadari kehadiran Alea. Ya, wanita muda dengan senyumnya yang pudar itu Alea.

Setiap persendiannya melemas, bahkan untuk menopang tubuhnya sendiri saja terasa sulit, tangannya kaku dan betis Alea bergetar.

Hingga, tangan tak mampu memegang kotak bekal berwarna gelap yang digenggamnya sedari tadi.

Brak!

Pria yang di sana tersentak kecil, bukan, bukan pria. Itu Felix, Felix yang tengah meniduri seorang gadis baru yang tak Alea kenal, obsidian Felix melihat ke arah bingkai pintu dan di sanalah gadis kecilnya berdiri. Berdiri dengan satu tetesan air mata yang jatuh dan mengalir melewati pipinya menuju dagu Alea.

Namun, Felix berdecak. "Persetan dengannya, dia hanya mengganggu!"

Deg!

Lalu Felix melanjutkan aktivitas panasnya tanpa mempedulikan Alea. Bahkan, ia tetap melakukannya dengan nafsu di saat bersamaan ada Alea yang terbanjiri oleh tangisnya.

Imaginary Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang