1

19.8K 1.9K 148
                                    

CAST

Avram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Avram

AThena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AThena

***



Selamat pagi!

Aku selalu suka akan pagi hari. Saat matahari bersinar malu-malu. Saat tanaman kesukaan ibu menjatuhkan embun dari daunnya. Saat mawar-mawar kesukaan eyang bermekaran dan dengan tertatih dia memotong beberapa untuk diletakkan dimeja makan. Aku paling suka jika disuruh merangkai mawar. Sayang, tak pernah diberi kesempatan untuk memotong yang kuncup. Padahal menurutku itu yang paling bagus. eyang selalu berkata

'Tunggu mekar saja. Nggak lama lagi, kok.'

Selain pagi, ada satu sisi dalam hidup yang paling aku suka. Yakni menyelami pikiran orang lain melalui bahasa tubuh mereka. Hal yang selalu kulakukan sejak kecil. Saat ayah dan ibu saling memalingkan muka ketika sarapan. Ketika ibu terlihat enggan mencium tangan ayah ketika akan berangkat bekerja. Atau Mas Zeus yang pura-pura tidak suka pada oleh-oleh Pakde Dani yang baru datang dari Belanda. Hanya karena aku yang diberikan terlebih dahulu. Begitu mudah membaca bahasa tubuh orang lain, tanpa mereka menyadarinya.

Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Athena. Sedikit berbeda dari nama awam, karena ayah memang sedikit ribet orangnya. Katanya ia pengagum dewi Athena. Entahlah, kalau dia menyukai Capadoccia, mungkin aku diberi nama itu juga. Aku anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak sulungku bernama Zeus. Tapi Mas Zeus lebih beruntung. Dia anak kandung sementara aku hanya adopsi. Meski begitu dia sangat sayang padaku, bahkan cenderung protektif. Akan segera menghadang cowok tengil yang naksir. Atau lapor ke mama kalau aku makan mie ayam dengan teman pria sepulang sekolah. Tapi itu dulu ketika aku masih SMU.

Saat ini aku sudah selesai kuliah dan sedang menunggu wisuda. Untuk sementara aku membantu katering ibu di rumah. Seperti sekarang, aku sudah sibuk memasukkan menu sarapan sehat bagi para pelanggan ibu yang kebanyakan lansia dengan berbagai jenis penyakit. Tidak boleh ada yang salah kirim karena dietnya berbeda. Diantar dua kali sehari, beruntung rumah mereka tidak ada yang jauh dari sini.

MASIHKAH KAU PERCAYA CINTA ITU ADA?/Versi Lengkap Tersedia Di PLAY BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang