21

6.4K 2.1K 360
                                    

Malaaaaaammmm... Abis ini authornya libur dulu yaaaa... Karena lagi flu berat.  Thank you yang udah nunggu... 

***

Hubungan dengan kedua orang tuaku semakin buruk. Aku tahu itu meski tidak pernah pulang ke Indonesia. Beberapa orang selalu menyampaikan kabar tentang mereka. Papi mencoba memperbaiki hubungan kami, tapi aku sudah terlanjur kecewa lantas memberi jarak. Meski Papi masih kerap mengunjungi. Aku tidak bisa menolak karena dia adalah waliku. Aku butuh uangnya untuk tetap bisa sekolah. Aku tumbuh sendirian, menganggap bahwa kehidupan keluarga adalah bullshit!. Mulai mencoba hal-hal buruk karena pergaulan yang salah. Sekian lama tenggelam dalam dunia hitam.

Beruntung akhirnya bisa keluar dari cengkeraman narkoba dan minuman alkohol. Mereka tidak tahu sama sekali apa yang kualami. Aku yang mencari klinik rehabilitasi sendirian. Berobat dan berusaha sembuh sendirian. Hanya karena tidak ingin mati sia-sia seperti beberapa teman. Kebencianku pada Papi tidak bisa lama, dia keburu meninggal karena penyakit kelamin. Wajar saja karena memang itu salahnya. Aku pulang untuk menyaksikan kremasinya. Menikmati wajah Mami yang memasang akting bersedih. Melihatnya tersenyum karena menerima saham lima belas persen. Dari situ aku berpikir mungkin Papi memang mencintai Mami. Dia ingin belahan jiwanya tidak kekurangan meski tahu cinta mami sepenuhnya sudah diberikan pada pria lain. Cinta kadang memang aneh.

Suatu hari tak sengaja aku tahu kalau Mami ternyata pernah mengeluarkan putri Om Dion dari panti asuhan. Apa yang terjadi padanya? Sebegitu besar cintanya pada laki-laki itu sehingga bersedia melakukan hal bodoh yang tak bisa kulupakan. Ia memutuskan melupakanku tapi masih mengingat putri kekasihnya. Bagaimana aku tidak membenci Athena? Ayahnya menghancurkan kepercayaanku akan cinta. Seorang pria penuh perhatian berubah menjadi iblis di dalam rumah orangtuaku. Merebut seluruh perhatian Mami yang seharusnya diberikan padaku. Dan kini bahkan perempuan bernama Athena itu mendapatkan saham milik Mami. Adakah orang di luar sana yang bisa menerima keputusan ini? Lalu aku dianggap apa? Mami bahkan tidak memberikan sedikitpun bagian untukku. Bukan aku gila harta, tapi tidak bisakah dia mengingat bahwa aku adalah anak kandungnya?

Kenapa Mami harus menghadirkannya di rumah ini? Untuk menutupi rasa bersalahnya pada Om Dion? Sebodoh itu kah perempuan yang sudah melahirkanku? Kenapa Papi pada saat menjelang kematiannya masih menunjukkan di mana Om Dion tinggal padahal laki-laki itu sudah memiliki seorang istri? Aku benar-benar tidak mengerti tentang hubungan mereka.

Kedua orangtuaku begitu senang melukai satu sama lain. Tapi diujung hidupnya berusaha menunjukkan sisi baik masing-masing. Mami pun terlihat berusaha berbaikan denganku sayang, sudah terlambat. Aku tahu mereka menikah bukan karena cinta. Karena mereka pula aku tidak pernah percaya pada cinta, pernikahan dan sebuah hubungan. Aku ingin memiliki anak hanya agar ada yang meneruskan bisnis yang kujalani. Mungkin karena belum bisa menerima jika kelak hasil kerja kerasku seluruhnya disumbangkan pada panti sosial. Tidak menampik, bisa saja kelak keputusan itu kuambil.

Aku tidak tahu apa nama situasi saat ini. Apakah aku bersedih? Apakah kepergian Mami layak kutangisi? Yang kutahu jiwaku terasa kosong. Merasa gamang dan tidak tahu harus berbuat apa. Menyesal? Kami tidak pernah dekat, tidak ada yang membuat kami bisa dekat. Mungkin karena aku juga tidak merasa harus bersusah-susah memahami perasaan perempuan. Selain bahwa kaum mereka berhasil membuatku menjadi bagian dari penduduk bumi. Athena mungkin merasa lebih kehilangan daripada aku.

Lamunanku terhenti ketika pintu dibuka. Zea masuk.

"Ada apa?"

"Kamu baik-baik saja?"

"Tidak!"

"Maaf kemarin selama di sana aku melarang kamu membuka ponsel."

"Bukan salah kamu, aku bisa saja membuka tanpa sepengetahuan kamu. Tapi tidak kulakukan."

MASIHKAH KAU PERCAYA CINTA ITU ADA?/Versi Lengkap Tersedia Di PLAY BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang