19

6K 2.1K 499
                                    

Kutatap malam gelap di depan sana. Entah kenapa malam ini tidak bisa tidur. Padahal sudah sangat lelah karena terlalu lama berada dalam pesawat. Rasanya udara kamar panas sekali padahal villa yang kami tempati berada ditepi laut. Tiba-tiba teringat Mami, dan sedikit menyesal karena tidak sempat membesuknya di rumah sakit. Jadwal kerjaku terlalu padat kemarin, dan sudah buru-buru harus ke bandara. Nantilah sepulang dari sini akan kutemui. Kuambil sebatang rokok, setelah habis kantuk mulai datang. Kuputuskan kembali ke kamar. Zea sudah terlelap.

Setelah berbaring kucoba menutup mata. Entah berapa lama, tiba tiba seolah melihat Mami tesenyum sambil berdiri di sudut ruangan. Ada apa ini? Kucoba bangkit tapi tidak bisa, tubuhku seolah diikat oleh sesuatu. Hingga kemudian bayangan itu perlahan pergi. Setelah berusaha keras akhirnya aku bisa bangun.

"Kenapa?" tanya Zea saat melihat nafasku terengah.

Aku menggeleng. Dia penakut, menceritakan hal seperti ini bisa membuatnya tidak tidur semalaman. Jelas saja akan membuat repot.

"Tidur lagi aja." bisiknya sambil memeluk perutku.

"Iya,"

Kuraih ponsel di atas nakas, tapi segera Zea menariknya. "Kita sudah janji. Tidak ada ponsel ataupun pekerjaan. Kamu sudah memotong liburan kita dari sepuluh hari menjadi seminggu. Dan aku mau kali ini kamu tepati."

Aku tidak menjawab, kembali mencoba memejamkan mata. Sambil berkata dalam hati, hanya seminggu berada di sini. Pekerjaan memang membuat tubuhku penat. Ada beberapa masalah yang baru saja selesai. Itu membuat pikiran terkuras. Saatnya melupakan sejenak sekarang. Namun, anehnya aku tidak bisa tidur lagi. Ada apa ini?

***

Mami pingsan! Aku segera berteriak, seluruh pelayan segera datang. Sambil menangis kuhubungi Dokter Ridwan. Dia memerintahkan untuk membawa Mami ke rumah sakit. Segera kuturuti. Aku benar-benar bingung apalagi Avram tidak bisa dihubungi. Sepanjang jalan aku berdoa semoga Mami bertahan. Meski tidak yakin karena tubuhnya sudah dingin dan tidak ada respon sama sekali. Sesampai di sana ternyata Mami sudah tidak ada. Sekian detik aku tidak bisa berkata-kata. Tidak percaya! Itulah kata yang paling tepat menggambarkan perasaanku saat ini. Kuhubungi Avram berkali-kali, nomornya tidak aktif. Kuhubungi juga Prananda dan Syifa. Mereka juga tidak bisa karena seluruh ponsel Avram tidak aktif. Akhirnya kuputuskan menghubungi Uncle Vicky untuk memberi tahu kalau Mami sudah tidak ada.

Aku sendirian di sini. Tidak tahu harus membawa Mami ke mana. Apakah pulang atau ke rumah duka. Tidak ada yang bisa kuajak bicara. Beruntung Uncle Vicky kakak laki-laki tertua Mami datang dengan pesawat terakhir. Ia memelukku erat sehingga bisa sedikit lebih tenang. Setidaknya ada teman yang bisa kuajak bicara sehingga tidak perlu mengambil keputusan sendirian. Takut kalau-kalau Avram marah.

"My family will come tomorrow." ucapnya dengan bahasa inggris khas Singapura.

Malam itu juga uncle memutuskan membawa kakaknya untuk disemayamkan di rumah duka. Aku bertanya pada Prananda mengenai tempat, akhirnya kami memilih tempat yang sama di mana dulu papi disemayamkan. Sepanjang malam aku benar-benar tidak tidur. Beruntung ada Uncle Vicky. Sepertinya ia begitu paham akan permasalahan yang menimpa kakaknya. Prananda dan Syifa membantu memesan bunga dan seluruh pernak-pernik lainnya temasuk peti. Sementara aku sempat pulang mengambil gaun favorit Mami. Rasanya mau mengangis saat melihat kamar Mami yang dingin. Para pelayan tertunduk sedih.

Kembali ke rumah sakit, kutatap wajah Mami yang sudah selesai dirias, Dia terlihat sangat cantik dengan gaun putih dan bunga ditangan. Rambutnya juga disisir rapi. Akhirnya pada pagi hari kami semua menuju rumah duka. Kenapa Mami meninggalkan aku sendirian? Teringat akan pembicaraan terakhir. Begitu banyak harapan Mami padaku tentang Avram. Sanggupkah aku mengabulkan jika laki-laki itu sudah memilih perempuan lain? Tidak mungkin bertahan untuk menjadi istri jika ia tidak menginginkan. Lagi pula pernikahan kami belum terdaftar resmi.

MASIHKAH KAU PERCAYA CINTA ITU ADA?/Versi Lengkap Tersedia Di PLAY BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang