12

5.5K 1.8K 127
                                    

Aku dan Athena menyusuri langkah memasuki bandara. Hanya kami berdua, karena tidak ingin ada yang tahu. Pernikahan ini bersifat sangat rahasia. Tadi pagi Athena hanya sempat mengunjungi rumah sakit untuk pamit sebentar katanya. Tapi aku tidak ke sana. Untuk apa? Tidak ada gunanya melibatkan orang sakit dalam permainan ini. Mereka juga tidak akan tahu dan menuntutku. Karena memang tidak berminat untuk menjadi menantu dalam arti sebenarnya dalam keluarga mereka.

Langkah Athena sedikit melambat saat akan naik ke pesawat. Mungkin karena ragu. Namun akhirnya dia melanjutkan perjalanan. Saat sudah di dalam, surprise! Ada mami duduk dengan anggun di sana. Dia menatap kami dalam diam. Paham dia tidak akan membiarkan putri kesayangannya sendirian bersamaku. Athena hanya menunduk saat berjalan namun mami segera menahan tangannya agar duduk disampingnya. Kubiarkan saja, karena masih harus bekerja.

Sesekali kulihat mami menggenggam tangannya. Entah apa yang mereka bicarakan Athena hanya menunduk. Kutatap wajahnya dari jauh, dia benar-benar seperti seorang malaikat. Akhirnya ada seseorang yang bisa membuatku tidak bisa tidur. Tapi mengingat bahwa dia adalah anak kekasih mami kemarahan itu semakin membara. Teringat bagaimana dulu aku begitu memuja Om Dion. Dia adalah orang terdekat papi. Asisten yang selalu menemani kemanapun dia pergi.

Laki-laki itu merupakan pengganti papi yang sesungguhnya dalam hidupku. Mengajak bermain bola, bahkan kami sering berenang bersama setiap hari minggu. Dia mencintai dan memperhatikanku. Sampai suatu malam aku tahu ketika diam-diam dia menyelinap ke kamar mami pada malam hari. Kenapa harus mami? Apa tidak ada perempuan lain? Yang masih menjadi pertanyaan, kenapa orang tuaku harus berpisah kamar? Seharusnya papi bisa menjaga pasangannya agar tidak dikhianati oleh siapapun.

Begitu banyak rahasia dimasa lalu. Sejak kejadian papi marah besar karena perselingkuhan mami, aku memang memutuskan tidak mau tahu dengan kehidupan mereka. Setelah itu memilih bersekolah di Amerika. Aku benci mami dengan segala kemampuannya untuk memanipulasi. Kembali kutatap mereka berdua saat Athena membenahi letak syal mami yang sedikit turun. Kembali tidak lagi bisa berkonsentrasi bekerja. Bagaimana bisa mami menemukannya lalu menyerahkannya kepada keluarga itu? Sehingga Athena bisa hidup dengan layak dan bahagia. Sementara aku? Kubuang pena dengan kasar ke atas meja. Athena terkejut menatap. Bola mata coklat itu penuh tanya meski tahu tidak akan mendapat penjelasan apapun.

***

Pagi tadi aku sah menjadi istri seorang Avram. Dengan segala kesederhanaan karena tidak ada persiapan. Kupikir tidak ada pengantin sepertiku. Bu Deswita bahkan sempat menangis saat melihatku mengenakan gaun putih sederhana. Bukan gaun pengantin seperti kebanyakan, tapi milikku sendiri yang dijahit eyang saat berulang tahun ke tujuh belas. Yang untungnya cukup panjang dan layak pakai. Avram juga hanya mengenakan kemeja biru dan celana panjang berwarna abu, sepertinya menyesuaikan dengan penampilanku. Hampir saja tidak membawa buket bunga. Namun akhirnya ibu menyulap bunga tangan dari bunga yang ada di kamar hotel.

Semua mata petugas menatap aneh pada kami. Tapi aku mencoba tidak peduli. Paham mungkin bagi Avram ini hanya permainan yang aku tidak tahu asal usul juga ujungnya. Begitu selesai menikah, dia meninggalkan aku. Bu Deswita masih tidak berbicara sepatah katapun sejak pagi. Bahkan saat kami meminta restu. Yang kutahu wajahnya begitu mendung.

"Ibu marah padaku?" tanyaku akhirnya setelah dia meminum obat siang.

"Jangan panggil ibu, panggil saja mami. Kamu menantu saya sekarang."

Aku hanya mengangguk, paham mungkin dia tidak menginginkan hal ini. Kami kemudian sama-sama duduk di balkon, menatap pantai di siang hari. Baru kali ini aku ke mari.

"Mami minta maaf tidak bisa menolong kamu."

"Tidak apa-apa, aku ikhlas menjalaninya. Aku baik-baik saja bu, maaf—mami."

MASIHKAH KAU PERCAYA CINTA ITU ADA?/Versi Lengkap Tersedia Di PLAY BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang