Chapter 34

497 50 0
                                    

Lee Dong Wook menatap tajam layar televisi di depannya. Berita tentang penyergapan narkoba skala besar telah ramai diperbincangkan. Keberhasilan operasi gabungan tiga negara menjadi headline besar di tiap kanal berita.

Hancur, semuanya hancur karena seseorang. Lee Dong Wook menggeram marah. Matanya berkilat kilat.

Pintu terbuka. Seorang laki laki memasuki ruangan dengan wajah garangnya. Menghampiri Ketuanya yang menatapnya dengan tajam.

"Ketua. Katakan padaku. Siapa dia. Siapa yang berani mengusik kita. Menghancurkan transaksi kita. KATAKAN PADAKU KETUA !!"

Lee Dong Wook hanya menatap diam lelaki di depannya. Lelaki itu menghancurkan apa yang ada di depannya. Meja, kursi, keramik, yang bisa diraihnya. Menumpahkan amarah yang terpendam di hatinya. Tak peduli sang ketua berada di hadapannya.

"Aku kehilangan Stephani ku,, hiks hiks,,, Stephani,,,, Siapa dia ketua. Aku tahu kau mengetahui siapa di balik semua ini. Akan kuhancurkan dia. DIA AKAN MATI DI TANGANKU !!"

Jhonny Anderson, lelaki itu, terduduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tergugu kesedihan dan amarah karena kehilangan kekasihnya.

"Bunny." Jawab Lee Dong Wook.

Jhonny mengangkat wajahnya. Menatap menunggu ketuanya melanjutkan kata katanya.

"Semua penyebabnya adalah Bunny. Semua transaksiku, tertangkapnya orang tuamu, kematian kekasihmu. Adalah ulah Bunny."

"Hacker itu ? Bunny ? Siapa dia ? Aku akan membunuhnya." Jhonny berdiri menghadap Lee Dong Wook. Matanya memancarkan dendam yang mendalam.

Lee Dong Wook menatap layar televisi. Tujuh orang nampak berpose dengan sebuah ponsel. Satu persatu dari meteka menunjukkan kecanggihan ponsel di tangan mereka.

Jhonny menoleh ke arah televisi di belakangnya. Seorang lelaki memperlihatkan senyuman gigi kelincinya.

'dorr'

Televisi itu retak.

"Bunny,,, kau akan membayar apa yang telah kau lakukan padaku."

Jhonny terbelalak. Tak percaya dengan apa yang didengarnya.

'Jungkook BTS ? Idola kesayangan Stephani adalah Bunny ?'

🐰🐰🐰

"Kau harusnya tidak di sini."

"Ahjussi,, Biarkan aku melakukan jadwalku hari ini. Setelah itu aku akan istirahat. Aku janji. Kau bisa ikut masuk kalau kau begitu khawatir."

Tuan Song menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, jaga dirimu baik baik. Aku akan menyusul nanti. Aku akan memeriksa pengamanan di sekitar sini dulu."

Jungkook melangkahkan kakinya memasuki studio besar itu. Matanya langsung menangkap setting studio foto itu. Pintu brankas besar sebagai backgroundnya. Dengan lubang lubang bekas tembakan peluru. Sementara pelurunya sendiri berserakan di lantai. Di beberapa sisi terlihat goresan dan retakan.

Jungkook menatap kagum melihat detail setting itu. Tema pemotretan mereka kali ini adalah bulletproof. Seperti arti nama mereka.

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang