Chapter 37

563 49 6
                                    

Mereka bertujuh berangkulan dengan wajah bahagia. Jimin, Hoseok, Yoongi, Namjoon, Taehyung, Seokjin dan Jungkook nampak tertawa lebar hingga matanya menyipit. Di belakang mereka terlihat kerlap kerlip seperti hujan bintang dan bulan sabit yang menyembul di antara awan.

Para member memandang kagum lukisan di depan mereka.

"Apa kita pernah melakukan pemotretan seperti ini ?" Tanya Seokjin.

"Itu foto, bukan lukisan." Ujar Hoseok, takjub.

"Dia pasti bekerja keras melukisnya. Berapa lama ia menyelesaikannya." Ucap Namjoon, kagum.

Detail lukisan terlihat seperti sebuah potret, bukan hasil kuas. Bahkan kerutan halus di mata dan bibir mereka terlihat jelas. Bila tak melihatnya dari dekat, takkan ada yang percaya kalau itu adalah lukisan.

'You are the cause of my euphoria'

Tertulis di bagian bawah kanvas dengan tanda tangan Jungkook yang berbentuk seperti kupu kupu.

Hati mereka menghangat membacanya. Kakak kakaknya adalah sumber kebahagiannya. Terharu. Mata mereka berkaca kaca.

Yoongi mengambil kamera di atas meja. Membawanya ke mejanya dan memasang kabel penghubung ke proyektor. Ia menatap wajah member lainnya. Mereka menganggukkan kepala, siap untuk melihat isi rekaman itu.

Terlihat wajah Jungkook begitu kamera menyala. Mata bulatnya dengan kening berkerut dan bibir mengerucut. Plester penurun demam terpasang di keningnya, bibir pucatnya menandakan ia sedang tidak baik baik saja.

"Mengapa tak mau fokus sih ?" Gerutunya.

"Ahjussi, apa kau memakai kameraku ?"

"Aku tak pernah menyentuh barangmu." Suara Kapten Song terdengar.

Makin merengut Jungkook mengotak atik kamera itu. Membuat kakak kakaknya yang melihat rekaman itu gemas sekali.

"Ah,, aku ingat Namjoon hyung meminjamnya beberapa waktu yang lalu. Pasti dia yang merusaknya."

"Yak, mengapa menyalahkan aku." Sahut Namjoon. Member lain tertawa mendengarnya. Tentu saja ia hanya menyahut pada rekaman video itu.

"Aahhh,, akhirnya bisa. Apa sudah terlihat semua ? Apa sudah pas ?"

Jungkook terlihat mundur, memastikan objeknya masuk ke kamera. Terlihat puas, ia meringis memperlihatkan gigi kelincinya.

"Oh, plesternya."

Ia melepaskan plester penurun demamnya kemudian duduk di kursi dengan mic di depannya. Ia memakai headphonenya.

"Ahjussi kau sudah siap ?"

"Diamlah, aku masih mempelajarinya."

"Kau kan sudah sering melihatku melakukannya. Masa masih belum bisa. Dan jangan lupa kau tekan tombol rekam nanti. Jangan seperti kemarin."

Terdengar gerutuan dari Kapten Song. Jungkook tertawa mendengarnya. Kemudian ia diam, menundukkan kepalanya, menggelengkan kepalanya, memijit pelipisnya yang terasa pening.

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang