Chapter 48

566 59 5
                                    

"Bukan hyung. Itu Bunny, bukan aku."

"Sama saja Kook." Seokjin mendesah.

Mereka berenam tak bisa berkata kata. Alasan yang membuat adiknya kembali terjun ke dunia cyber adalah mereka.

Mereka benar benar terdesak saat itu. Dana yang agensi miliki sangat terbatas, mereka sampai ragu apakah mereka masih bisa debut. Di titik keputusasaan mereka, seorang investor asing tiba tiba datang. Dana yang ia investasikan memang tak seberapa besar, tapi itu cukup untuk debut dan promosi album mereka. Mereka tak pernah tahu siapa investor itu, ia tak pernah memperlihatkan identitas yang jelas.

Mereka tetap mencari tahu siapa investor tersebut sampai sekarang, meskipun selalu tak ada jawaban. Tak menyangka ternyata ia adalah adik mereka sendiri. Yang demi kakak kakaknya akhirnya ia kembali ke dunianya yang lama, yang pernah membuatnya terpuruk. Dan mereka sekarang merasa kecewa terhadap sikap adiknya selama ini ? Yang tak pernah terbuka kepada mereka ?

"Jadi itu benar dirimu ? Investor itu ? Yang selama ini kita cari ? Mengapa kau tak pernah mengatakan apapun ?" Ucap Namjoon, merasa sesal karena ternyata yang ia cari selama ini berada sangat dekat denganya dan ia tak menyadarinya.

"Bukan aku hyuung,, itu Bunny." Jawab Jungkook, menggoyangkan telunjuknya kepada Namjoon. Mencoba bersikap lucu untuk mencairkan suasana yang terasa canggung.

"Kau mendukung BTS bahkan sejak awal kita memulainya. Bahkan sampai mengorbankan kebebasanmu dengan menjalani peran gandamu. Pasti melelahkan sekali ya, berkali lipat dari yang kakak kakakmu ini rasakan." Ucap Taehyung, menatap Jungkook berkaca kaca.

"Dan kami dengan bodohnya merasa kecewa kepadamu. Menganggap kau selalu bermain main dan tak pernah serius. Mempertanyakan kepercayaanmu kepada kami, yang padahal seharusnya terjadi adalah kita harus saling percaya satu sama lain. Dan dengan mudahnya terpengaruh hal hal yang seharusnya bisa kita bicarakan." Sesalnya.

"Dan aku bahkan memukulmu,," Lirih Hoseok.

"Bunny dengan senang hati melakukannya hyung. Ia tak merasa tertekan ataupun terpaksa. Bisa kembali ke dunia cyber bertemu kawan lamanya dan masuk ke dunia seni bersama keluarga barunya membuatnya lebih hidup. Ia sangat bahagia. Bisa menjalani kedua dunia yang sangat ia cintai. Tak ada yang lebih membahagiakan daripada itu." Ucap Jungkook melihat raut kakak kakaknya yang terlihat merasa bersalah.

"Jungkook-aah,,," Jimin yang duduk di sebelah Jungkook, memeluknya dengan erat. Benar benar tersentuh dengan ketulusan hati Jungkook pada mereka.

Sedangkan Jungkook hanya tersenyum dengan mengerutkan hidungnya membuat kakaknya yang lain tersenyum pula melihatnya.

"Bagaimana Bunny menjalani hari harinya ? Kegiatan BTS sangat padat dan kami jarang sekali melihatnya absen." Tanya Seokjin setelah keadaan kembali tenang.

"Awalnya dia sangat kesulitan membagi waktunya. Apalagi dia bungsu di grup ini, yang membuat kakak kakaknya lebih sering mencarinya dan mengkhawatirkannya bila ia tak terlihat. Tapi akhirnya ia menemukan cara. Dia lebih sering bermain dengan ponsel atau laptopnya selama waktu senggangnya. Atau saat dia tiba tiba pergi ke toilet di tengah syuting. Dan karena sudah hidup bertahun tahun dengan kakak kakaknya, dia jadi makin tahu bagaimana mencari celah waktu untuknya melakukan pekerjaannya."

"BTS selalu menjadi prioritasnya. Meskipun tak jarang jadwal grup dan misinya bertabrakan, ia akan selalu mendahulukan BTS. Kalian pasti sering melihatnya menghilang begitu selesai syuting atau suatu acara. Dan muncul begitu saja saat jadwal selanjutnya. Di saat seperti itu biasanya ia sedang dalam misi penting. Tapi lebih sering PD Bang membantunya, merubah jadwalnya atau memanggilnya untuk suatu urusan. Semacam itu."

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang