Bagian 8_Sebuah cerita

1.9K 330 88
                                    

Ruangan yan berbentuk serupa dengan kamar itu memiliki cahaya yang remang-remang namun tidak terlalu gelap atau terang. Di depan cermin kamar itu, Haechan duduk sembari merapikan rambutnya yang panjang terawat. 

Suara ketukan pintu kamar membuat Haechan menghentikan gerakannya kemudian seseorang membuka pintu kamar itu. Seorang pria yang umurnya jelas lebih tua dari Haechan masuk, 

"Cepat keluar, semua sudah menunggumu." ujarnya, setelah itu dia pergi meninggalkan Haechan di kamar sendiri. Haechan tidak membalas apapun, dia sudah menyiapkan semua ini. 

"Haechan." suara itu menyapa telinga Haechan, ia menoleh dan menatap ketiga teman wanitanya yang sudah didandani secantik mungkin, 
"Aku akan tetap melakukannya." balas Haechan. 

"Kau tidak perlu melakukannya, Haechan." 
"Aku akan tetap melakukannya." Haechan tetap pada pendiriannya, ia berdiri dan menatap satu-persatu temannya untuk meyakinkan. 

"Bagaimana dengan kakakmu?" Seulgi, perempuan itu bertanya saat Haechan hendak keluar dari kamar mereka.

"Aku yakin dia akan menyusulku." setelah mengucapkan hal itu Haechan keluar dari kamarnya.

Haechan adalah keturunan iblis ular dan entah siapa Ayahnya tapi yang pasti Ayahnya pasti salah satu dari iblis penyuka seks yang suka menebar benihnya dimana-mana. Haechan hidup bersama dengan kakak beda Ibunya di tempat ini, besar disini sembari menunggu dirinya dijual. Iya, dijual. Tempat ini kurang lebih seperti tempat perdagangan manusia jika di bumi. Semua yang ada disini adalah mereka para keturunan yang tidak punya tempat dan dijual atau diperbudak, karena rata-rata mereka memiliki wajah yang cantik, manis, dan tampan. Haechan adalah salah satunya yang dijual, visual Haechan menarik karena meskipun dia seorang laki-laki dia memiliki wajah yang tampan dan juga manis, dengan rambut panjang lurusnya yang setengah diikat ke atas (Bayangin aja pemeran cowok di drama kolosal China, gayanya begitu). Mahkota berwarna hijau kehitaman di kepalanya memang selalu dipakai Haechan, sudah sejak kecil dan itu muncul begitu saja seakan menunjukkan kalau Haechan adalah pewaris kekuatan. 

Haechan akan menuju ke tengah tempat pelelangan, mencari siapapun yang ingin membelinya, Haechan bisa melihat sosok kakaknya yang berdiri jauh darinya, berada di sisi ruangan yang terpisang dengan jurang. Kakaknya, Jaxel, laki-laki dengan visual yang tampan dan berhasil menarik banyak makhluk. Haechan tak ingin peduli, namun ketika mereka bertatapan mereka saling melemparkan tatapan kepercayaan dan Haechan seolah mengatakan jika dia akan menunggu Jaxel sampai kapanpun itu di dunia yang akan Haechan singgahi nanti. Haechan memang sudah membicarakan soal rencana kaburnya pada Jaxel.

Haechan melanjutkan perjalanannya, sepanjang lorong yang terbuat dari batu itu hanya ada cahaya remang dari obor kecil yang ada disepanjang jalan. Saat hampir sampai di ujung lorong yang menjadi jalan masuk ke tempat pelelangan Haechan mengambil nafas dalam-dalam sebelum melangkahkan kaki keluar dari lorong dan disambut dengan suara teriakan pria yang mengurusnya dari kecil untuk dijual, 

"Dan ini adalah barang terbaik dariku, Shanka!" banyak suara yang menyambut Haechan, podium yang berada di tengah membawa Haechan terangkat ke atas. 


*Bentuk tempat duduknya kayak gini sedangkan bentuknya melingkar kayak gambar kedua. Paham kan??

 Paham kan??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SHANKA (Markhyuck) ENDWhere stories live. Discover now