Bagian 26_Kembali berlayar

1.9K 270 66
                                    

Pagi ini cuaca mendukung mood Haechan yang membaik, meskipun kemarin sempat dihancurkan oleh Astaroth tapi yang penting moodnya sudah lebih baik hari ini. Ketika Haechan membuka matanya ia bisa melihat Mark yang masih tidur, nafasnya teratur dengan kedua tangan yang masih melingkari tubuhnya. 

"Selamat pagi." Haechan mengecup bibir Mark untuk membangunkan kekasihnya itu, tak lama kemudian Mark membuka matanya sambil tersenyum dan memberikan kecupan di bibir Haechan. 
"Selamat pagi." balasnya, Mark bukannya melepas pelukan mereka malah semakin mengeratkannya, tubuh mereka yang tak terbalut apapun dan hanya ditutupi selimut membuat kulit mereka saling bersentuhan. Dingin. 

"Mark, sudah pagi." ucap Haechan.
"Lalu kenapa? bukankah kau tidak ada kegiatan juga selain berpelukan denganku di pagi hari ini?" pertanyaan Mark membuat Haechan kesal, 
"Tidak, tidak ada jadwal seperti itu. Aku ingin makan." balas Haechan, ia melepaskan pelukan Mark dan meregangkan tubuhnya diikuti oleh Mark yang duduk. 

"Baiklah...baiklah..." Mark kemudian turun dari atas kasur sebelum akhirnya dia menggendong tubuh Haechan di depan dan membawa mereka ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum mereka pergi ke pasar untuk mencari sarapan. Atau mungkin ke rumah Mark, itu bukan ide yang buruk, sekalian Haechan menjelaskan rencana hidup miliknya. 

Setelah memastikan kalau pakaian mereka sudah rapi mereka berjalan kaki menujur ke rumah Mark, mereka juga melewati pasar jadi Haechan mampir untuk membeli beberapa makanan ringan. 

"Kak Haechan!" suara melengking itu menyambut pendengaran Haechan, saat mereka menoleh di dapatinya Chenle yang berlari kearah Haechan dan memberikannya sebuah pelukan.

"Kenapa Kak Haechan tidak mau tidur di rumah Kak Mark lagi?" tanya Chenle,
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan Mark." balas Haechan yang membuat Chenle mengerucutkan bibirnya. 

"Dasar!" Chenle melepaskan pelukannya, tak lama kemudian Jisung terlihat menghampiri dengan barang belanjaan dalam pelukannya.
"Ibu pasti meminta kalian untuk membeli bahan yang kurang." ucap Mark sembari mengambil alih belanjaan dari Jisung dan mereka berjalan bersama untuk pulang.

Sebenarnya Haechan sendiri bingung, definisi pulang baginya itu kemana? ia seakan bisa tidur dan mampir dimana saja, pulang ke kapal? ke rumah? 

"Apa yang kau pikirkan?" suara Mark membuyarkan lamunan Haechan, membawanya kembali ke dunia.
"Bukan apa-apa." balas Haechan. Mark hanya balas tersenyum.

Taeyong dan Jaehyun menyambut kedatangan Mark dan juga Haechan, mengajaknya untuk sarapan bersama. Toh memang itu maksud Mark dan Haechan datang.
"Jadi bagaimana rencanamu ke depannya?" tanya Jaehyun.

"Kakak sudah membelikan kapal untukku, tak mungkin aku tidak menggunakannya kan?" Haechan balik bertanya. 
"Jadi kakak akan pergi berlayar lagi? aku ikut!" Chenle langsung membalas pertama kali,
"Aku juga! aku juga!" Jisung dan Renjun sama-sama mengangkat tangannya dengan sendok yang masih ada dalam genggaman. 

"Apa aku...boleh ikut?" pertanyaan Jaemin membuat Haechan dan Mark saling menatap, 
"Tanyakan pada Jeno, boleh tidak?" balas Mark, sengaja membuat Jaemin agar bertanya pada Jeno, tahu kalau sang adik menyukai Jaemin.

"Eh? kenapa aku harus bertanya pada Jeno?" tanya Jaemin tidak mengerti,
"Kalau kau mau pergi ya pergi, tidak perlu persetujuanku." Jeno membalas tanpa menatap Jaemin sama sekali, 

"Lihat? dia merajuk, pekalah sedikit Jaemin. Aku tahu kau juga menyukai Jeno, iya kan??" Haechan kini menoel lengan Jaemin. 
"Astaga, kapal kalian ini kapal asmara atau bagaimana? semuanya mendapatkan jodoh dikapalmu." ucap Taeyong. 

"Mungkin?" Haechan tertawa setelah menjawab, ia juga baru sadar tentang hal itu. 
"Kapan kau akan kembali berlayar?" tanya Jaehyun.
"Hari ini aku akan pergi, maaf jika aku merepotkan kalian saat disini." ucap Haechan.

SHANKA (Markhyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang