Bagian 21_Cerita

1.7K 268 22
                                    

Hari itu pelelangan dilakukan seperti biasanya, Jaxel bertugas sebagai pelayan untuk menyediakan makanan dan minuman bagi tamu istimewa seperti biasa. Namun hari ini, Jaxel sudah memantapkan niatnya untuk pergi dari tempat mengerikan ini, ini sudah lebih dari seratus tahun kejadian Shanka kabur, Jaxel terus menatap pintu antar dimensi yang masih ada ditempatnya, bedanya sekarang pintu itu ditutup dengan sebuah pintu dari batu besar untuk mencegah adanya kejadian seperti Shanka kabur. 

"Jaxel! cepat bawa ini ke ruang besar!" seruan itu membuat Jaxel sadar, dan segera membawa lima nampan berisi minuman itu ke ruang besar. Jika Haechan memiliki ular sebagai kekuatannya, makan Jaxel mendapatkan kekuatan untuk membelah diri. Jaxel bisa membuat copy an dirinya lebih dari sepuluh orang. 

Jaxel membiarkan dirinya yang lain pergi mengantar minuman sedangkan dirinya pergi menuju ke gerbang dimensi, satu-satunya cara untuk membuka pintu itu adalah dengan merapalkan mantra pengunci yang dibuat oleh Akoman. Kalau tidak, Jaxel hanya bisa menggunakan cara terakhir yaitu menghancurkan pintu ini. 

Ini sudah lewat jam pelelangan dan hanya tinggal tamu istimewa yang ingin tinggal sedikit lebih lama, Jaxel menggunakan kekuatannya untuk merubah dirinya menjadi lebih besar, namun sosoknya berubah menjadi makhluk bertanduk, gigi bertaring, serta kulitnya yang berwarna hitam, tubuhnya setinggi dua puluh meter. Sangat berbeda dengan Jaxel yang biasa. Lantas dia mundur beberapa langkah sebelum berlari kencang menabrakkan diri mendobrak pintu tebal itu dan Jaxel melakukannya berkali-kali. Suara debuman yang dihasilkan sangat keras hingga membuat Akoman, pria yang selama ini menyandranya dan Shanka keluar dari ruangan tempat dia mengobrol dengan tamu istimewa, sebagai pemilik dari tempat ini.

"Jaxelion!" suara teriakan itu berbarengan dengan Jaxel yang berhasil meruntuhkan tembok, tanpa menjawab Jaxel hendak kabur namun sebuah tali yang terbuat dari api berhasil menarik kedua tangannya.

Asmodeus. 

"Ingin mengejar adikmu?" tanyanya, 
"Lepaskan aku bajingan!" protes Jaxel,

Asmodeus sepertinya tidak mendengarkan Jaxel, dalam sekejap dia sudah berada di depan Jaxel yang masih dalam wujud iblisnya. "Pergilah, dan kau yang akan menuntunku padanya." setelah itu Jaxel merasakan tali Asmodeus yang melilit tubuhnya menarik kekuatannya, mengambil bagian dari dirinya sebelum mendorong tubuh Jaxel ke pintu dimensi. 

Pintu yang dilewati oleh Jaxel membawanya jatuh tepat di laut, Jaxel yang memang tak pernah berenang lumayan kalut saat dia hampir tenggelam karena ia bahkan tidak bisa menapak. Tubuh Jaxel semakin turun, meskipun begitu Jaxel masih hidup, ingat, dia iblis. 

Sebuah tangan menariknya kembali ke permukaan, menggeretnya hingga membawanya ke perahu kecil yang ditumpanginya. Jaxel mengeluarkan air laut yang masuk ke dalam tubuhnya, ia kemudian menatap sosok pria yang sepertinya berumur ....entahlah, Jaxel tidak terlalu mengerti dengan bagaimana perhitungan umur manusia. 

"Kau hampir tenggelam." ujarnya sembari mulai mendayung perahunya, 
"Terimakasih." ucap Jaxel.

"Tidak masalah, berhubung aku sudah selesai menarik jaring aku akan pulang. Dimana rumahmu?" tanyanya yang dibalas gelengan oleh Jaxel.
"Kau kabur ya?" pria itu terkekeh, 

"Aku bisa memberimu tumpangan selama beberapa hari." lanjutnya. 

Pria itu bernama Jolean, pekerjaannya adalah sebagai nelayan dan meneruskan usaha keluarganya yang sudah besar ini. 

"Jadi kau tidak memiliki nama?" tanya Jole yang dibalas gelengan oleh Jaxel, mereka sekarang sedang berada di depan perapian sembari menikmati satu cangkir teh hangat dengan selimut yang membalut tubuh keduanya yang sudah berganti baju. 

"Kalau begitu aku akan memberimu nama." Jole terlihat berfikir, meskipun dia sudah tua namun aura yang dipancarkan oleh Jole adalah aura anak muda. 

"Jaehyun." ucapnya yang dibalas senyuman oleh Jaxel. 

SHANKA (Markhyuck) ENDWhere stories live. Discover now