"Anak kalem kan gak pernah bikin ulah."
Aletta Florency Mahendra.
Putri kedua dari keluarga Mahendra yang melabeli dirinya dengan sebutan 'anak kalem'. Namun 'anak kalem' versi Aletta jelas berbeda.
Anak kalem mana yang sering langganan ke BK?
Kale...
Jangan lupa tinggalin jejak dengan like dan komen ya bestie. Thank you!!
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
***
Dari sekian banyaknya murid-murid rajin disekolah, mungkin Aletta bukan bagian dari mereka. Bagaimana mau disebut rajin apabila sepuluh menit sebelum gerbang sekolah di tutup, gadis itu masih berjalan santai menghampiri seorang laki-laki yang duduk manis di atas motornya.
"Pagi bestie!" seru Aletta ketika sampai di samping laki itu.
Samudra atau sering di sapa Sam ini merupakan sahabat Aletta sedari ia masih kecil. Jarak rumah yang berdekatan sedari kecil, membuat pertemanan mereka tetap awet sampai sekarang. Belum lagi mereka selalu satu sekolah dari masih di Sekolah Dasar hingga kini menginjak ke jenjang Sekolah Menengah Atas.
Seperti pagi-pagi sebelumnya, Samudra akan menghampiri sahabatnya tersebut sebelum ke sekolah dan akan berangkat bersama.
"Udah? Gak ada yang ketinggalan?" tanya Samudra memastikan setelah Aletta duduk tepat di belakangnya dengan kepala yang telah terlapisi helm yang ia bawa.
"Udah, mas. Bisa berangkat sekarang, nanti saya kasih bintang lima."
"Ojol kali gue." Sahut Samudra membuat Aletta tertawa. Setelah itu laki-laki tersebut mulai menjalankan motornya meninggalkan kediaman Aletta.
Weekday seperti ini tentu saja jalanan akan ramai oleh kendaraan terlebih di pagi hari. Namun berkat kepiawaian Samudra dalam mengendarai motornya, mereka tak perlu terjebak macet bersama kendaraan lainnya. Hal ini yang menjadikan disukai Aletta apabila berangkat bersama laki-laki tersebut.
Tak lama kemudian gerbang SMA Widyatama yang hampir tertutup pun terlihat. Bukannya mengurangi kecepatan, Samudra malah semakin mengencangkan motornya memasuki area SMA Widyatama. Bukannya takut ketika satpam sekolah memaki mereka, kedua remaja ini malah tertawa karena berhasil melewati pagar tersebut.
"Anak-anak itu." Gumam satpam yang telah hafal dengan kedua murid tersebut dan hanya bisa pasrah seraya mengelus dada.
Samudra memarkirkan motor miliknya bersama dengan kendaraan dari murid lain. Dengan dibantu oleh Samudra, Aletta melepaskan helm yang sedari tadi terpasang di kepalanya setelah sebelumnya turun dari motor berwarna merah tersebut.
Meletakkan helm miliknya dan milik Aletta di atas motor, kini Samudra ikut membantu gadis itu yang tengah merapikan rambutnya di depan kaca spion.