Part 32

1.5K 155 79
                                        

Ada orang??

Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya bestie.
Thank you!!

 Thank you!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

Jevano merapikan kerah jasnya sekali lagi sebelum keluar dari mobil. Di malam yang akan menjadi sejarah ini ia harus tampil serapi mungkin.

Setelah memastikan penampilannya telah maksimal, Jevano keluar dari mobil dan menemui seorang wanita yang telah menunggunya di dalam sana. Tak lupa ia juga membawa bucket mawar yang telah ia siapkan tadi.

"Tante." Panggil Jevano membuat wanita yang tampak cantik itu menoleh.

"Jev, udah datang kamu?" Yuna tersenyum cerah melihat kedatangan Jevano.

"Udah nunggu lama, tan?"

"Enggak, baru aja kok. Aletta udah di atas, cepetan samperin."

Jevano tersenyum. "Makasih, tante."

"Good luck!" seru Yuna melihat Jevano yang berjalan menjauh.

Semua ini memang telah direncanakan oleh Jevano. Ia bekerja sama dengan Yuna untuk menyiapkan tempat spesial yang akan ia gunakan untuk mengungkapkan perasaannya pada Aletta. Bahkan Jevano juga yang memilihkan dress yang Aletta kenakan malam ini.

Jevano tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Sudah cukup ia mengulur waktu selama ini. Apalagi setelah mendengar fakta yang Elvino ucapkan kemarin, Jevano semakin menyakinkan dirinya untuk segera menjadikan Aletta sebagai miliknya.

Sesampainya di rooftop yang telah didekorasi sedemikian rupa, Jevano dapat melihat punggung seorang gadis yang tengah membelakanginya. Pemilik punggung itu tak lain yaitu gadis pujaannya.

"Letta." Panggil Jevano membuat sang punya nama membalikkan badan.

Wajah terkejut dari Aletta tak bisa gadis itu tutupi ketika melihat kedatangan Jevano. Belum lagi laki-laki itu kini juga membawa sebuah bucket bunga dengan ukuran besar.

"Je?" dahi Aletta berkerut binggung.

Mengabaikan kebingungan gadis itu, Jevano tersenyum lalu berjalan pelan menghampiri Aletta. Kedua mata Jevano hampir tak berkedip melihat Aletta yang nampak cantik malam ini apalagi mengenakan dress yang ia pilihkan.

"Lo ikut arisannya mami?"

Jevano tertawa pelan mendengar pertanyaan Aletta. Sepertinya gadis itu masih belum menyadari apa yang terjadi. "Enggak."

"Trus lo ngapain disini? Atau gue yang salah tempat? Keknya sih gue yang salah tempat, masa arisan doang tempatnya macam gini. Tapi tadi mbak Feby nganter gue kesini."

Jevano kembali tertawa melihat Aletta yang tengah berceloteh karena kebingungan ini. "Enggak ada yang salah tempat. Duduk sini,"

Aletta hanya diam saja ketika Jevano menarik pelan tangannya ke arah meja dan kursi yang telah disiapkan. Laki-laki itu menarik kursi lalu mempersilahkan Aletta untuk duduk.

Hello, AlettaWhere stories live. Discover now