"Anak kalem kan gak pernah bikin ulah."
Aletta Florency Mahendra.
Putri kedua dari keluarga Mahendra yang melabeli dirinya dengan sebutan 'anak kalem'. Namun 'anak kalem' versi Aletta jelas berbeda.
Anak kalem mana yang sering langganan ke BK?
Kale...
Jangan lupa tinggalin jejak dengan like dan komen ya bestie. Thank you!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Pagi ini Aletta mengerang frustasi ketika Devano kembali membangunkan tidurnya menggunakan suling miliknya. Beberapa saat setelah nyawanya terkumpul dan Devano keluar dari kamar, ia baru menyadari sesuatu. Semalam ia yakin jika suling tersebut telah berhasil diambil dan kini berada di dalam tas sekolahnya.
Dengan cepat Aletta beranjak dan menuju ke tas sekolah yang berada di meja belajarnya. Benar saja, suling tersebut masih berada di dalam tas dengan rapi. Ia yang meletakkannya semalam agar tidak ketinggalan. Namun bagaimana bisa Devano kembali membangunkannya menggunakan suling lagi? Apakah pria itu membeli lebih dari satu suling?
Tak ingin merasa bingung sendirian, ia langsung beranjak untuk membersihkan dirinya. Setelah rapi dengan seragam, ia lekas turun menuju meja makan dan bertemu dengan kakaknya tepat di bawah tangga.
"Bukannya tuh suling udah lo ambil?" tanya Elvino.
"Udah, kak. Kan lo liat sendiri kemarin sulingnya udah ada di tangan gue, ini juga masih ada di dalam tas," ujar Aletta melirik tas yang berada di balik punggungnya.
"Kok itu suling yang ada di papi?"
"Mana gue tau."
"Jangan-jangan papi belinya lebih dari satu?" tebak Elvino.
"Jangan dong, satu aja gue udah depresot." Sahut Aletta.
"Yaudah kalo gitu nanti malam kita jalanin misi kek yang kemarin."
"Gantian anjir. Kan kemarin udah gue yang ambil tuh suling, nanti malam gantian elu, kak."
"Iya-iya." Pasrah Elvino.
Kemudian keduanya berjalan menuju meja makan. Dan menarik kursi untuk mereka masing-masing.
"Haha fals banget." Devano tertawa geli, mendengar suara suling yang ia mainkan.
"Udah nyadar kalo fals tapi masih ae dimainin," gumam Aletta yang kini tengah mengoleskan selai coklat di atas roti tawar miliknya.
Suasana sarapan yang damai walaupun tidak terlalu damai, semakin tidak kondusif setelah bi Asri selaku asisten rumah tangga memberitahu jika ada Samudra dan Jevano tengah berdebat di depan rumah. Mendengar hal itu Aletta bergegas untuk menemui keduanya.
Dan disinilah ia sekarang. Bukannya melerai mereka berdua, Aletta hanya mendengarkan perdebatan kedua laki-laki didepannya itu. Aletta sudah mencoba untuk melerai tadi, tapi tak ada satupun dari keduanya yang mau mendengar.
"Udah gue bilang Aletta berangkat sama gue kek biasanya. Mending lo berangkat aja duluan." Ujar Samudra.
"Itu kan biasanya, jadi hari ini Aletta berangkatnya sama gue." Balas Jevano.