"Anak kalem kan gak pernah bikin ulah."
Aletta Florency Mahendra.
Putri kedua dari keluarga Mahendra yang melabeli dirinya dengan sebutan 'anak kalem'. Namun 'anak kalem' versi Aletta jelas berbeda.
Anak kalem mana yang sering langganan ke BK?
Kale...
Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya bestie. Thank you!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
* * *
Karena hari ini Devano dan Yuna tidak berada di rumah, maka pagi ini terasa berbeda. Ruang makan terasa sepi karena tidak ada sang nyonya rumah yang akan heboh seperti biasanya.
Elvino dan Kayzan belum bergabung di meja makan. Baru ada Aletta dan Shamiwa saja di tempat tersebut. Untuk sarapannya, ada asisten rumah tangga yang sudah menyiapkan nasi goreng. Tapi untuk pagi ini Aletta lebih memilih sarapan dengan roti tawar dan susu coklat saja.
"Miwa gak mau bikinin bekal buat Yordan?" tanya Aletta pada Shamiwa yang tengah menggoreng telur ceplok untuk pendamping nasa goreng nanti.
Sementara Aletta duduk di meja makan dengan merobek roti tawar lalu mencelupkannya kedalam susu coklat. Kebiasaan yang sering ia lakukan tiap makan roti tawar dengan susu. Alasan lainnya karena malas mengoleskan selai di atas roti tawarnya.
"Miwa gak tau makanan kesukaannya kak Yordan apa," jawab Shamiwa seraya meletakkan piring berisi tiga buah telur ceplok di atas meja makan.
"Bikin nasi goreng aja. Kek siapa sih orang di dunia ini yang gak suka nasi goreng," saran Aletta.
"Boleh juga. Besok Miwa bikinin deh, kalo sekarang waktunya gak cukup," sahut Shamiwa setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. "Makasih, kakak Tta."
"It's okay. Sukses ya PDKTnya," balas Aletta dengan mengedipkan sebelah matanya pada Shamiwa.
Shamiwa membalas dengan senyuman lalu mengambil nasi goreng untuk diletakkan di dalam piringnya. Tak lupa dengan telur yang telah ia goreng barusan. Ia yang menawarkan menggoreng telur itu agar asisten rumah tangganya bisa mengerjakan hal lain.
"Ini kak El sama Kay belum pada turun masih ngapain dah?" gumam Aletta seraya menatap ke arah lantai dua.
Tak lama setelah Aletta berkata demikian, Kayzan berlari menuruni tangga dengan Elvino yang mengikutinya dari belakang. Dan juga tangan Kayzan yang membawa ponselnya.
"Kak Tta, Kak Miw, ini papi sama mami video call!" seru Kayzan berlari ke arah meja makan. Setelah itu Kayzan meletakkan ponselnya di atas meja dengan disandarkan pada tempat buah agar ponsel tersebut dapat berdiri. Sehingga dengan jelas menampilkan wajah Devano serta Yuna disana.
"Kay heboh banget, gue lagi masukin buku juga," dengus Elvino sembari menarik kursi untuk ia duduki.
Aletta dan Shamiwa menatap layar ponsel yang menampilkan kedua orang tuanya dengan antusias. Begitu pun dengan Devano dan Yuna, senang kembali bisa melihat keempat putra dan putrinya.
"Hallo anak-anak mamii," wanita yang berada di layar ponsel itu menyapa dengan sangat ceria.
"Hallo mamii," sahut Shamiwa dan Kayzan bersamaan. Keduanya tampak bersemangat mendapat panggilan dari orang tuanya.