Part 53

1.1K 135 33
                                        

Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya bestie.
Thank you!!

 Thank you!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

"Cieee pacarnya Keisha cakep banget," Aletta yang berdiri di ambang pintu kamar Kayzan menggoda anak laki-laki itu yang tengah memasangkan dasi di lehernya.

"Kay bukan pacarnya Keisha!" bantah Kayzan tak terima.

Mendapat respon yang sesuai dengan harapannya, Aletta tertawa cekikikan.

Sejak tahu jika adiknya tengah ditaksir oleh anak perempuan bernama Keisha waktu itu, Aletta tak henti-hentinya menggoda sang adik. Reaksi Kayzan pun masih tetap sama. Mengelak dengan disertai dengan kekesalan.

Aletta yang memang dasarnya usil, sangat senang sekali menggoda adiknya itu hingga kesal.

Karena dirinya sering diusili oleh Elvino, maka Aletta membalas dendam dengan mengusili Kayzan. Bahkan tak jarang membuat Kayzan kesal hingga menangis.

Apalagi waktu kecil, tiada hari tanpa suara tangisan Kayzan karena usilan dari Aletta.

"Cieee pacarnya Keisha cieee," goda Aletta lagi.

"Hish bukan!" Kayzan menghentakkan kakinya dengan kesal karena sang kakak yang terus mengusilinya. Sayang, tidak ada Yuna disini. Andai ada wanita itu, Kayzan pasti sudah mengadukan kelakuan Aletta terhadapnya.

"Kak Tta, ada yang nyari kakak tuh di luar." Disaat ia tengah mengusili sang adik, tiba-tiba Shamiwa datang dan memberitahu jika ada yang mencarinya di luar rumah.

"Siapa?" tanya Aletta. Keningnya mengerut bingung. Siapa yang mencarinya pagi-pagi seperti ini?

Shamiwa mengendikkan bahunya. "Miwa gak tau, kayaknya sih temennya kakak."

"Cewek atau cowok?"

"Cewek."

Guna menghilangkan rasa penasarannya, Aletta lekas berjalan keluar rumah untuk menemui orang yang mencarinya setelah mendengar jawaban dari Shamiwa. Aletta yakin betul jika bukan salah satu temannya yang Shamiwa maksud. Karena Shamiwa sendiri sudah kenal semua teman-teman Aletta.

Sesampainya di depan rumah, dada Aletta bergemuruh. Tidak menyangka jika Shereen lah yang menemuinya pagi-pagi seperti ini. Ada urusan apa gadis itu menemuinya? Lagi pula tahu dari mana Shereen rumah Aletta?

"Ngapain lo?" tanya Aletta dengan nada yang kurang bersahabat. Kekesalannya pada gadis itu masih belum hilang.

Meski Aletta bertanya dengan nada yang kurang mengenakkan di dengar, Shereen masih bisa tersenyum tipis. Tujuannya datang kemari bukan untuk mencari masalah dengan Aletta, maka dari itu ia mencoba untuk lebih bersabar agar tidak ikut terpancing emosi.

"Hallo, Aletta," sapa Shereen dengan ramah. Cukup lama ia menunggu, ternyata Aletta mau menemui dirinya. "Aku kesini mau minta maaf sama kamu. Gara-gara aku, kamu sama Vano jadi berantem."

Hello, AlettaWhere stories live. Discover now