29. Perselingkuhan (?)

22.6K 2.7K 555
                                    

Hai guys, Aku up lebih cepat. Senang gak??????? Berhubung mood-ku lagi baik, aku up part NGAKAK ini.  Dijamin NGAKAKKKK serius!!!!

Jam berapa kamu baca part ini?? 

Makasih buat komen-komen yang bikin semangat dan mood balik ya guys!! aku senang banget baca komenan kamu. Bikin pengen  cepat-cepat up. Ya, sengaruh itu memang vote dan komen buat penulis. Aku kasih cerita, aku minta vote dan komen boleh ya? dikasih ya? Hihihihi. 

Episode ini bikin mood girang, lho! Baca aja kalau nggak percaya! 

Saran: Dengarkan lagu 'Bertahan Terluka' dari Fabio Asher' biar feelnya dapat. 

**** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**** 

Ilana memutar bola matanya, sibuk memikirkan cara agar bisa lolos dari kepungan masa—ralat—kepungan para fans gila Atlan yang membuat dirinya terjebak dalam pembully-an bak sinetron ini.

Tatapan ngeri yang mereka lempar padanya seolah-olah membuat Ilana merasa akan diterkam sebentar lagi. Nyali Ilana ciut. Mereka lebih parah dari komplotan begal. The power of Emak-Emak! Mungkin begitulah cara mendeskripsikannya.

"Atlan! Suamiku sayang akhirnya datang juga!" pekik Ilana sengaja dengan tatapan mengarah ke ujung koridor.

"Hah? Ada Atlan?"

"Sayang! Mariska bully aku. Toloooong!" jerit Ilana lebih keras.

Bersamaan dengan berakhirnya kalimat itu, Mariska melepas cekalannya. Para anggota yang semula mengepung Ilana kini mengambil jarak sembari saling bisik satu sama lain. Wajah mereka terlihat pucat. Dengan ragu, mereka menoleh ke arah yang Ilana tunjuk.

"Mana Atlan?"

"Lho, kok nggak ada Atlan?"

'Mampus lo gue kerjain,' batin Ilana riang.

Ilana memasang kuda-kuda, perlahan beringsut mundur, dan .... Satu .... dua .... tiga.

"Bego lo pada. Byebye!"

Ia berlari pontang-panting menyelamatkan diri ketika mereka lengah. Gadis itu menerobos kerumunan dengan badannya yang gesit tanpa berani menoleh ke belakang.

Beruntung di lantai ini ada dua tangga. Jadi jika Mariska dan anggotanya menghambat Ilana di tangga sisi kiri, maka Ilana berlari ke arah tangga di sisi kanan, walau artinya ia harus berputar cukup jauh untuk sampai ke parkiran depan gedung.

Langkah Ilana terhenti ketika nyaris saja kakinya sampai di tangga kanan gedung. Matanya menangkap sosok Stefani—sahabat karib Mariska—yang sepertinya sengaja Mariska suruh untuk berjaga-jaga di sana jika ia kabur.

Ilana menoleh ke samping kiri, tepatnya ke arah toilet yang sepertinya bisa ia jadikan tempat persembunyian sementara sampai situasi aman. Langsung saja ditariknya gagang pintu untuk masuk ke dalam sana.

BENUA ATLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang