32. Lelaki Misterius

23.2K 2.6K 635
                                    

Halo guyyss!! sesuai janji aku kemarin. Nyampe 150 komen, aku up sekarang. Gimana? Riri baik nggak?

Spill jam berapa kamu baca cerita ini?

Gimana kalau ramein lagi komen di part ini biar kita cepat up-nya? Part besok kalau nggak baca bakal nyesel banget sih. Ramein komen dong, biar aku nggak lama up!!

 Ramein komen dong, biar aku nggak lama up!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****


'Jadi mau lo apa, Na? Coba bilang. Andai Atlan dengar ini? Apa yang akan lo sampaikan sama Atlan?'

Atlan terdiam setelah menepikan mobilnya. Dibiarkannya Carla bersuara dengan tangan saling meremas gelisah.

'Gue cuma pengen bilang, Keannu Atlanta Bagaskara adalah lelaki terhebat dan satu-satunya yang gue cintai di dunia ini. Gue sayang cowok bego itu. Sayaaaaaang banget. Walau dia nggak pernah tahu gimana hati gue berulang kali patah karena dia selalu dekat sama orang lain dan itu bukan gue, tapi gue ikhlas. Gue mau dampingin dia sampai rambut kita sama-sama nggak hitam lagi.'

Bola mata Atlan memanas sepanjang suara feminim itu bergema lewat rekaman yang ia putar. Tubuhnya mematung di belakang setir, dadanya terasa sesak.

Suara Ilana terdengar serak seperti sedang menangis. 'Gue mau jadi ibu dari anak-anaknya!'

'Lagi, Na. Bilang semuanya ayo!'

'Gue nggak suka dia dekat sama Milanjrit! Gue benci Mila. Dia pernah tanya kenapa gue nggak suka Mila, 'kan? Jawabannya KARENA GUE CEMBURU. GUE YANG HARUSNYA SAMA ATLAN! DENGAR NGGAK KEAN!'

Atlan mengerjap sambil menggosok telinga karena suara Ilana nyaris memecahkan volume ponselnya. Tapi bukan itu yang membuat Atlan gemetaran, melainkan kata-kata yang dilontarkan gadis itu.

'Jangan dekatin siapa-siapa lagi, karena gue cinta sama lo, Keannu ....'

Suara Ilana terdengar lirih, dan perlahan menghilang di akhir kalimat. Atlan yang sedang fokus menyimak pun sedikit heran kenapa rekamannya terjeda.

"Kok hening-eh, udah aja?" Atlan mencodongkan kepala melihat layar, dan mendapati rekaman tersebut sudah berada di penghujung durasi.

Detik itu juga, Atlan membenturkan kepalanya ke setir. Guntur yang menyambar di langit sana seolah sedang mengutuk kebodohannya. Bayangkan. Bertahun memendam perasaan-sejak mimpi basah-sampai menikahi gadis itu, kenapa baru tahu sekarang? Demi bisul di pantat gajah, Atlan muak pada kinerja otaknya!

"Anjing!" pekik Atlan sembari terus membenturkan keningnya. "Gue goblok banget. Asu!!"

Duar!

"Astaghfirullah. Iya, iya, nggak ngucap kotor lagi. Ampuun!!" Atlan mengerjap tatkala petir kembali membelah langit.

Lama Atlan menetralkan degup jantungnya yang tak beraturan. Bahkan ia menangis saking terharunya mendengar isi hati Ilana. Lelah, capek, merasa benci pada diri sendiri. Itulah yang dirasakannya saat ini.

BENUA ATLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang