3. Mengakhiri Penderitaan

803 68 0
                                    

Di rumah sakit Riki merasa sangat bosan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Di rumah sakit Riki merasa sangat bosan. sedari tadi ia hanya menemani adiknya di dalam kamar.

Sebenarnya Riki Ingin pergi, tapi ia tidak tega meninggalkan adiknya sendirian. Jika ia pergi ke luar untuk mencari hiburan ia takut adiknya akan merasa kesepian di dalam kamar, karena tidak ada yang menjaganya.

Rizky yang melihat kakanya berguling-guling tidak jelas di atas sofa hanya bisa terkekeh, mengapa kakanya itu sangat menggemaskan?

Ikatan batin antara saudara kembar memang sangat kuat. Bukannya hanya dengan melihat gerak-gerik kakanya, Rizky tau bahwa kakanya itu merasa sangat bosan dan ingin pergi ke luar.

"Kiki...kalau kau bosan menemaniku di sini, kau bisa keluar sebentar. Tenang saja Aku tidak akan merasa kesepian. Di rumah, aku selalu sendirian jadi aku sudah terbiasa," mendengar ucapan Rizky, bagaimana Riki bisa pergi? Riki malah semakin merasa tidak tega meninggalkan adiknya sendirian.

"Tidak! Tunggu sampai papah dan mamah datang baru aku akan..." Riki menghentikan perkataannya saat mendengar suara pintu di bukan. Ia mengarahkan pandangannya ke arah pintu yang memperlihatkan kedua orang tua mereka, yang baru saja datang.

Rizky juga ikut menoleh ke arah pintu, entah bagaimana ia merasa senang sekaligus was-was saat melihat kedua orang tuanya datang melihatnya.

"Mah..Pah.." Panggil Rizky saat kedua orang tuanya sudah berada di samping ranjangnya.

Tapi wajah mereka berdua sama sekali tidak terlihat khawatir maupun senang, saat melihat anak mereka yang sudah lama tidak mereka jumpai. Kini terbaring di atas tempat tidur dengan luka yang cukup banyak. Apalagi mereka mengetahui jika Rizky mengalami luka tusuk di perutnya, namun mereka sama sekali tidak merasa cemas.

"...."

Tiba-tiba suasana menjadi hening, panggilan Rizky seperti angin yang berlalu begitu saja.

Akhirnya Rizky mengalihkan pandangannya ke arah Riki yang sedang memasang jaket berwarna hitam ke tubuhnya, begitupula dengan kedua orang tua mereka yang ikut menoleh saat Riki mengatakan sesuatu.

"Karena kalian sudah di sini aku akan pulang ke rumah, mengambil baju ganti untukku dan Rizky."

"Kami berdua baru saja tiba, mengapa kau ingin pergi?" Pertanyaan sang mamah membuat Riki yang mulai melangkah ke arah pintu mau tidak mau berhenti dan memutar arah menghampiri mereka bertiga.

Rizky melirik mamahnya, kemudian mencoba membujuk Riki agar tidak pergi. "Kiki jangan pergi...tetaplah di sini bersama kami, Sebentar saja."

"Ayolah..Aku hanya ingin pulang ke rumah untuk mengambil baju. Mengapa kalian sangat dramatis?" Riki menjawab dengan nada jengkel.

"Dan kau Rizky, mengapa kau berkata seolah-olah kita tidak akan bertemu lagi? Aku janji tidak akan kemana-mana. Setelah mengambil baju, aku akan segera kembali ke sini. Jadi kau tidak perlu khawatir" Setelah mengucapkan itu Riki berpamitan ke mereka semua, lalu mengusak surai halus milik sang adik hingga membuatnya sedikit berantakan, kemudian ia benar-benar pergi.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Where stories live. Discover now