22. Janu marah

787 63 13
                                    


PERINGATAN NSFW! BAB INI BERISI TENTANG KONTEN DEWASA.

Riki tidak fokus sama sekali dengan pelajaran karena pikirannya terus tertuju pada ucapan Ilham yang mengatakan bahwa Janu sangat membutuhkan Rizky dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki tidak fokus sama sekali dengan pelajaran karena pikirannya terus tertuju pada ucapan Ilham yang mengatakan bahwa Janu sangat membutuhkan Rizky dalam hidupnya.

"Dia pasti sangat terpukul jika mengetahui bahwa Iky telah tiada," batin Riki matanya fokus ke papan tulis tapi Pikirannya melayang. Kadang guru menegur, menyuruhnya untuk memperhatikan pelajaran hingga membuat yang lain ikut memandangnya dengan heran.

Sampai pada saat bel pulang sekolah berbunyi Riki langsung merapihkan tasnya, menunggu guru keluar terlebih dahulu kemudian ia dengan tergesa-gesa ikut keluar dari kelas. Teman temannya bahkan melongo ketika melihatnya yang seperti dirasuki sesuatu ketika berlalu secepat kilat.

"Ada apa dengannya?" Tanya mereka yang melihat Riki bertingkah aneh.

Bahkan ketika Veera memanggilnya ia sama sekali tidak menoleh, Riki juga mengabaikan ketiga sahabat Janu yang sedang menunggunya diparkiran. Niat awalnya mereka juga ingin ikut pergi ke rumah Janu namun melihat Riki yang terlihat sangat khawatir mereka hanya mematung.

Ilham mengulurkan tangannya, menahan Fadil yang ingin memangil Riki. "Biarkan saja, lebih baik kita tidak perlu pergi kesana." Ilham berkata membuat dua orang disampingnya menoleh dengan raut wajah kebingungan.

"Kalian akan mengerti nanti," lanjut Ilham membuat keduanya mengangguk tanda menyetujui saran dari Ilham tadi.

Kemudian ketiganya memilih pergi ke markas The Black untuk berkumpul, merencanakan sesuatu untuk geng mereka. Tidak masalah walaupun sang pemimpi tidak ikut serta karena mereka bisa memberitahukannya nanti.

Riki mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia ingin segera bertemu dengan Janu. Meskipun ada sedikit rasa takut karena membayangkan bagaimana reaksi Janu ketika mengetahui bahwa orang yang sangat ia cintai sudah tiada, akan tetapi Riki harus tetap mengatakan hal yang sebenarnya. Riki ingin hidup tenang, niat balas dendamnya sudah ia kubur dalam-dalam sekarang ia harus menyelesaikan tugas terakhirnya agar bisa pergi.

Ada banyak pertanyaan didalam kepala Riki, terutama mengapa Janu memanggil Rizky dengan sebutan 'kiki.' Apakah Rizky sendiri yang memperkenalkan dirinya sebagai orang lain? Karena rasa irinya terhadap orang tersebut atau mungkin Janu lah yang salah paham dengannya, entahlah semua hal bisa saja terjadi.

"Sial!" Riki memukul stir mobil dengan keras membuat tangannya tergores, namun hal tersebut tidak bisa mengalihkan emosinya.

Sampai tidak terasa ia sudah sampai di tempat tujuan. Didepannya kini sudah ada gerbang besar, ukurannya lebih besar dari gerbang dirumahnya. Dan ketika gerbang tersebut terbuka Riki membulatkan matanya terkejut mendapati bahwa rumah Janu sangatlah besar dan mewah bahkan jauh lebih megah dari rumahnya.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang