Love Obsession! [Sunric Lokal]

34. A Kiss

Tepat pada saat umpatan yang di lontarkan oleh Janu kepada seseorang diseberang sana terlontar, detik itu pula Riki muncul dari arah samping sembari meminum susu strawberry, tangan yang bebas ia simpan di kantong, dengan santai ia berjalan ke arah tempat kericuhan yang sedang terjadi. Kemudian ia berhenti dititik tengah antara pasukan the black dan red devils.

Menoleh ke arah Janu dengan wajah penasaran. Riki tidak tahu jika sekolah di kotanya ini menangani penyusup dengan mengorbankan muridnya sendiri dan lebih parahnya tidak ada yang memangil polisi ataupun penjaga keamanan, sedangkan mereka sendiri memilih untuk bersembunyi di dalam.

Namun pemikiran itu memudar ketika melihat jumlah berandalan di sekitarnya, baik the black maupun red devils jumlah mereka hampir sama. Riki juga tidak menyangka bahwa anggota Janu lebih banyak dari yang ia ketahui sebelumnya.

"Sebelumnya tidak sebanyak ini, lalu datang dari mana mereka?" Tanya Riki dalam hati masih menatap sekitarnya dengan bingung.

Tampa ia sadari diujung sana pemimpin red devils sedang memperhatikan dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Bukan Kenzie....

Orang itu adalah Yohan!

Benar, setelah kekalahan red devils pada pertarungan terakhir mereka melawan the black. Kenzie lebih memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai pemimpin, ia ingin fokus pada kesehatan adiknya. Hal itu membuat para anggotanya kecewa sekaligus marah. Namun mereka tidak dapat menahan seseorang yang ingin mundur, alhasil untuk mengisi kekosongan sang pemimpin. Yohan mengajukan dirinya untuk menggantikan posisi Kenzie sebagai ketua geng yang baru, tentunya atas persetujuan para anggota red devils lainnya.

Berita itupun tersebar begitu cepat hingga sampai ke telinga para pemimpin geng yang lainnya terutama Janu.

"Kita bertemu lagi manis," ucap Yohan membuat Riki mengerutkan keningnya heran.

Di ujung sana Janu semakin tidak bisa menahan diri. Untung saja Ilham dengan sigap menahan lengannya agar tidak bertindak gegabah.

"Kau bicara denganku? Cih!" Riki melempar kotak susu strawberry yang sudah habis ia minum ke arah Yohan hingga tepat mendarat di sebelah kakinya. "Sampah seperti mu seharusnya tidak perlu banyak omong kosong!"