27. Menguntit

408 46 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar dua menit yang lalu, namun siswa kelas XII IPA 1-B masih berada di dalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar dua menit yang lalu, namun siswa kelas XII IPA 1-B masih berada di dalam. Mereka tengah merapihkan tasnya, begitu juga dengan guru yang baru saja berdiri dan ingin segera pulang.

Beberapa saat setelah sang guru keluar dari kelas Suasana tiba-tiba menjadi riuh akibat jeritan para murid perempuan.

Bagaimana mereka tidak histeris ketika melihat siswa populer datang ke kelas mereka? Siapapun tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencari perhatian.

Oh tentu saja mereka tidak akan terlalu percaya diri karena mereka sadar jika orang tersebut sudah menjadi milik orang lain. Sayang sekali.

Di pintu masuk ada Janu yang sedang bersandar pada dinding, tangannya ia lipat di dada, tidak lupa dengan sebatang permen disudut bibirnya. Dirinya terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

Para murid perempuan sudah tahu pasti siapa yang ditunggu oleh lelaki itu. Mereka semua mengarahkan pandangannya ke arah Veera yang sudah siap ingin menghampiri Janu didepan sana.

"Veer dijemput pacar, ah maksudku tunangan mu, jangan biarkan dia menunggu terlalu lama..." Celetuk teman sebangku Veera, ia bahkan mendorong Veera pelan agar lebih cepat menyelesaikan aktivitasnya.

Veera hanya bisa tersipu malu, kemudian menyunggingkan senyum kearah semua temannya dan segera bergegas menghampiri Janu diluar sana.  Ini bukan kali pertama mereka pulang bersama namun ia masih salah tingkah dengan sikap manis Janu padanya.

Namun semua harapannya pudar ketika dirinya sudah berada di hadapan Janu. Lelaki yang berstatus sebagai tunangannya itu nampak celingukan mencari seseorang. Bukankah dirinya berada tepat di hadapannya mengapa dia masih mencari sesuatu?

Veera berusaha tetap tersenyum, mungkin saja Janu sedang bermain main dengannya.

"Nu, tunggu apalagi ayo pulang." Ucap Veera sembari meraih tangan Janu.

"Aku sedang menunggu kiki, kau bisa pulang duluan..."

Deg!

Tangannya masih menggantung di udara, keinginannya untuk memegang tangan Janu musnah begitu saja. Jujur ia kecewa.

Veera meremat tali tasnya untuk menyalurkan rasa sakit hati. Bagaimana ia lupa jika dirinya bukanlah satu satuan orang yang penting bagi Janu?

Sebisa mungkin Veera tidak ingin dipermalukan lebih banyak lagi. Akhirnya ia menarik nafas pelan kemudian memasang wajah damai. "Kita bisa pulang bersama lain kali, dan aku akan menunggu saat itu tiba dimana hanya ada kita berdua." Ucapnya kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Janu yang tidak terlalu perduli.

Tepat ketika Veera berlalu Riki datang dari belakang, mendekat ke arah Janu.

Janu yang melihat Riki datang langsung tersenyum lebar. Tujuannya datang ke kelas Riki tetu saja untuk meminta maaf, ia tahu jika kekasihnya itu tengah marah lantaran dirinya yang tidak peka. Akhirnya ia memutuskan untuk membujuk Riki agar tidak terjadi hal hal yang tidak ia inginkan nantinya.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Where stories live. Discover now