11. Berbeda dengan sebelumnya

702 63 3
                                    

Di kantin sekolah terlihat dua orang yang tengah berbincang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di kantin sekolah terlihat dua orang yang tengah berbincang. Keduanya duduk saling berhadapan dengan makanan yang berada di tengah-tengah meja, semua itu belum mereka sentuh. Karena masih menunggu dua orang yang belum datang.

"Kau sudah yakin bahwa mereka tidak ingin perang?" Tanya Janu pada Ilham yang sedang memainkan ponselnya.

Ilham mengangkat pandangan ke arah Janu yang berada di hadapannya, lalu menaruh ponselnya di samping kanan.

"Menurutku, mereka sama sekali tidak terlihat seperti ingin mengajak perang. Tapi bukan berarti mereka tidak memiliki niat..."

Janu yang mendengar jawaban Ilham hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah, tapi kita harus tetap waspada. Jangan sampai lengah... Aku punya firasat buruk tentang mereka yang hanya diam saja."

Belum sempat Ilham merespon ucapan Janu, terlebih dahulu ia melihat Haikal yang menyeret Fadil ke arah mereka berdua.

Melihat hal itu para siswi yang berada di sana heboh, mereka tidak terima jika Fadil di aniaya begitu saja. Tapi di sisi lain mereka tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga mereka hanya bisa berteriak agar Haikal melepaskan Fadil.

Ilham menepuk jidat. "Bisakah mereka tidak membuat onar satu hari saja?" Ucapnya prustasi, ia tidak habis pikir dengan kedua sahabatnya itu. Setiap harinya pasti ada saja keributan yang mereka timbulkan.

Janu yang penasaran langsung membalikkan badannya. Benar saja, di belakangnya sudah ada kedua orang yang sedari tadi mereka tunggu.

"Kali ini apa lagi yang kalian ributkan?" Tanyanya sambil memandang Haikal dan Fadil yang bergerak ke arah meja kantin.

Ketika mereka bedua sudah duduk barulah Haikal mau melepaskan bekapannya.

Fadil mengatur nafasnya yang tersengal, lalu menarik kerah seragam Haikal.  "Bangsat!!! Kau hampir membunuhku,"

Haikal tidak peduli dengan amukan Fadil, ia malah menutup telinganya, juga tidak lupa memutar bola matanya malas.

kemudian Haikal menepis tangan Fadil dari seragamnya. "Buktinya kau masih hidup kan? Jangan berlebihan, lagi pula mana sanggup aku kehilanganmu." Ujarnya menggoda Fadil.

Hal itu sontak membuat Ilham dan Janu tertawa terbahak-bahak melihat keributan keduanya.

Setelah beberapa saat barulah Fadil dan Haikal berhenti berdebat, saat itu juga mereka baru ingat bahwa tadi Rizky menyuruh mereka untuk memanggilkan Janu untuknya.

Tapi tidak ada yang mau menyampaikan pesan itu ke Janu, mereka malah saling sikut menyikut.

"Kau saja," bisik Haikal pada Fadil.

"Tidak! Kau saja," Jawab Fadil dengan suara yang pelan tapi tegas, sama-sama tidak mau mengalah.

Brakkk!

Janu tidak tahan dengan tingkah mereka bedua dan akhirnya melampiaskannya dengan mengebrak meja.

"......." Keduanya langsung terdiam sambil memegang dada karena kaget.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Where stories live. Discover now