26. Kecurigaan

460 49 2
                                    

Semalaman Riki tidak dapat tidur dengan nyenyak ia terus saja terbangun kemudian duduk untuk sekedar merenungi apa yang telah ia alami beberapa waktu terakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semalaman Riki tidak dapat tidur dengan nyenyak ia terus saja terbangun kemudian duduk untuk sekedar merenungi apa yang telah ia alami beberapa waktu terakhir.

Seperti alasan mengapa orang orang bertopeng itu mengikuti dirinya dan juga Janu.

Memang Janu mengatakan bahwa orang-orang bertopeng itu sebagai musuhnya, namun tetap saja Riki masih merasa janggal.

Didalam kepalanya selalu muncul pertanyaan. 'Mengapa dan siapa?' Ia ingin menemukan pelaku sebenarnya dibalik kejadian kejadian yang telah adiknya alami dan sekarang telah ia alami juga.

Ketika Riki hanyut dalam pikirannya tiba-tiba ia merasakan ada tangan yang menepuk pundaknya hingga membuatnya terkejut.

"Ada apa? Jika ada sesuatu ceritakan padaku jangan seperti ini," suara Janu terdengar serak dan penuh cemas. Ia bergerak untuk menggenggam tangan Riki kemudian membawa kepala Riki untuk bersandar pada pundaknya.

Riki pun menerima perlakuan Janu padanya, ia malah nampak menyamankan posisinya. "Aku masih memikirkan siapa orang orang bertopeng itu, mengapa mereka ingin mencelakai kita Nu?"

Janu menghela nafas kemudian menoleh ke arah Riki yang juga mendongak untuk menatap dirinya. "Mereka musuhku sayang, hal ini sudah biasa terjadi-"

Belum selesai Janu menjelaskan terlebih dahulu Riki memotong ucapannya. "kau yakin?"

"Tentu saja, beberapa waktu terakhir mereka memang lebih sering menampakkan diri ketika aku sedang tidak bersama anggota The Black lainnya... Tapi kau tidak perlu khawatir aku bisa mengatasi mereka.. sudah ya sekarang kita tidur," ucap Janu sembari bergerak untuk mengajak Riki kembali merebahkan dirinya.

Tapi Riki menahan gerakan Janu. "Lalu apa kau tahu siapa mereka, sejak kapan mereka muncul? Kau tidak mencurigai bahwa mereka yang telah menculik Rizky sebelumnya?"

Deg!

"....." Janu terdiam. Ia hanya memberikan gelengan kepala.

Selama ini Janu terus mencari pelaku dibalik penculikan hari itu. Namun ia belum bisa menemukan pelaku utama, sejauh ini ia hanya menemukan beberapa orang yang diperintahkan untuk menculik Rizky dan Veera. Tapi mereka menolak buka suara atas kebenaran yang sesungguhnya, jadi Janu hanya menunggu pelaku utamanya ditemukan agar ia bisa menghabisi orang itu dengan tangannya sendiri.

Riki benar, mengapa ia tidak curiga dengan orang-orang bertopeng yang telah menyerangnya? Apa karena terlalu terbiasa mengalami hal tersebut membuatnya lupa? Argh kepalanya sedikit pusing memikirkan hal tersebut.

"Kalau begitu kita harus mencari tahu siapa mereka! Oh aku juga ingin membalas dendam karena mereka telah melukai tanganku, Kau mau membantuku kan?" Kini Riki menghadap ke arah Janu, kemudian memperlihatkan tangannya yang dililit perban tepat di depan wajah Janu.

Janu meraih tangan itu kemudian ia tatap dengan penuh rasa bersalah.

"Tanpa kau minta pun aku akan melakukannya... Selain kau dan Reno, kejadian itu juga melukaiku... Aku sudah gagal menjaga iky, jika aku menemukan pelaku yang sebenarnya aku akan menghabisinya dengan tanganku sendiri!" Suara Janu bergetar menahan amarah. Ia benar-benar tidak bisa melupakan kejadian malam itu, dimana Rizky yang tengah sekarat sedangkan dirinya tidak dapat melakukan apapun selain menagis.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Where stories live. Discover now