37. Hukuman

933 54 11
                                    

Riki begitu terpuruk hingga untuk menagis saja ia tidak bisa, fakta yang baru saja ia ketahui membuatnya sangat terpukul, ditambah lagi dengan Janu yang tidak ada bersamanya ketika ia sangat membutuhkan lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki begitu terpuruk hingga untuk menagis saja ia tidak bisa, fakta yang baru saja ia ketahui membuatnya sangat terpukul, ditambah lagi dengan Janu yang tidak ada bersamanya ketika ia sangat membutuhkan lelaki itu.

Duduk dengan bersandar pada ranjang, Riki menunduk diantara kedua lututnya. Tangannya ia letakkan di tengkuk. Keadaannya benar benar memprihatinkan.

Lalu setelah beberapa saat Ia membuka ponselnya, disana terdapat begitu banyak pesan. Diantaranya, Reno yang terus menanyakan keadaannya. Juga meminta maaf karena tidak ikut menolongnya ketika dirinya berada dalam kesulitan.

'Apa kau sudah sampai rumah dengan selamat? Tolong jawab pesanku atau aku akan kesana sekarang juga.' pesan Reno yang dibaca oleh Riki beberapa menit lalu.

Dengan lemah Riki mengetik balasan untuk Reno. 'Aku ada di rumah, tidak perlu datang, aku baik-baik saja.' balasnya setelah itu ia mematikan ponselnya menghindari gangguan yang tidak ia inginkan.

Riki hanya termenung memikirkan apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia seperti orang bodoh karena telah mencari sesuatu yang bahkan sejak awal tidak perlu ia lakukan. Orang tuanya benar, jika ia merelakan apa yang terjadi maka ia tidak akan mengalami situasi yang rumit seperti ini.

"Pah, mah, maafkan kiki..." Gumamnya lirih.

Beberapa saat sebelumnya ketika Riki sampai di rumahnya, ia langsung bergegas menuju kamarnya.

Brak!

Pintu ia buka dengan kasar. Ia bergerak dengan tidak sabaran mencari keberadaan sesuatu yang sedari tadi muncul di pikirannya.

"Dimana?"

"Dimana aku menyimpannya!"

Riki terlihat prustasi mencari buku hitam milik Rizky yang sebelumnya telah ia simpan entah di mana.

Membuka satu persatu laci dan tas sekolahnya, ia baru mendapatkan buku tersebut setelah mencarinya di laci paling bawah.

Dengan tidak sabaran ia menarik kursi belajarnya, baru kemudian membaca dengan fokus buku hitam yang berada di tangannya.

"Tidak ada, tidak ada yang membantu..." Ujarnya putus asa ketika ia tidak mendapatkan apa yang ia cari.

Dalam hidupnya ia tidak pernah memikirkan tentang sesuatu yang buruk akan saudara kembarnya. Mereka selalu bersama sejak kecil, tiada hari tampa menghabiskan waktu bersama. Jika Rizky sakit ia juga akan ikut merasakannya begitu juga sebaliknya. Sebagai kakak tentunya Riki sangat mengetahui sifat adiknya, mengetahui kemampuan dan kekurangan yang Rizky miliki, Lantas bagaimana Rizky dapat berubah menjadi seseorang yang berbeda hanya karena berpisah dengan Riki selama beberapa tahun?

Dari buku hitam yang sedang ia baca pun Riki tidak ingin percaya bahwa selama ini Rizky hanya menunjukkan sisi lembutnya saja. Ia tidak pernah menyangka bahwa adiknya itu akan memiliki kebencian akan dirinya yang telah lama dia simpan. Padahal Riki sendiri tidak pernah merasa bahwa dirinya dibeda bedakan karena sekali lagi, sejak kecil mereka selalu mendapat hal yang sama, dari keperluan pribadi maupun sekolah. Namun setelah membaca dari sudut pandang Rizky, ia jadi sadar bahwa dirinya tidaklah mengetahui semuanya, ada beberapa hal yang tidak ia ketahui.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Obsession! [Sunric Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang