PROLOG

118 5 0
                                    

Kediri, 18 Maret 2018

Aku berdiri bersama kekasih ku di samping makam kakak ku. Menahan tangis, dan rasa sedih yang mendalam karena kepergian kakak ku ke pangkuan sang maha kuasa.

Aku tidak bisa menangis kali ini, aku tak ingin membuat kakak ku sedih dan merasa menyesal karena kepergian nya. Aku hanya terdiam memandangi makam kakak ku yang masih benar-benar baru.

Lalu aku berjongkok, di ikuti oleh kekasih ku. Ia merangkul ku. Aku mengelus nisan yang bertuliskan nama kakak ku. Mata ku berkaca-kaca, aku merasa sudah tak kuat. Kebahagiaan ku kembali lagi ke pangkuan tuhan setelah menyelesaikan segala tugas nya untuk menyayangi ku, melindungi ku, menjaga ku hingga aku bertumbuh dewasa.

"Makasih kak, sudah menjadi salah satu bagian dari kebahagiaan ku, selalu hadir dan membantu ku di saat aku butuh dan melewati waktu-waktu kita bersama-sama dengan penuh kesedihan dan kebahagiaan yang seimbang, dan sekarang waktunya kakak istirahat ya, istirahat di rumah baru kakak yang cantik ini. Semoga kita bisa bertemu kembali di alam yang sama kembali. Sekali lagi terimakasih atas segala-galanya" ucap ku seraya mengelus nisan cantik tersebut. Kekasihku hanya terdiam, ia masih merangkul, menepuk-nepuk punggung ku menenangkan diriku.

Kakak ku meninggal tepat di kota kelahiran nya dan tepat pada hari ulang tahunnya. Padahal dulu sebelum ia meninggal ia pernah berpesan di hari ulang tahun nya ia ingin pergi ke pantai untuk menikmati Sunset bersama ku. Namun harapan nya hancur karena tepat pada jam 1 dini hari ia menghembuskan nafas terakhir nya di rumah sakit.

© Chalisayz 20.05.22

Kebahagiaan Arzia // Jake Enhypen [ Complete ]Where stories live. Discover now