BAB 25 . Lembaran Baru

33 3 0
                                    

Hari ini hari kelulusan Zia dan Gabriel. Zia duduk di kursi nya menunggu nama nya di panggil untuk maju ke depan. Tak lama setelah Haura di panggil tak lama Zia. Ia maju ke atas panggung dengan menggunakan pakaikan dress berwarna hijau Matcha dan kerudung segi empat dengan warna yang senada dengan dress nya. Ia tampil begitu cantik pada saat itu.

"Selamat atas kelulusan nya dan ranking nya yang masih tetap berada di barisan pertama untuk Ananda Arzia Aurellie Ayunda. Sukses terus untuk kedepannya" ucap Sang pembawa acara.

"Ayo, sesi foto, tolong wali nya ke depan" lanjut nya. Tak lama ayah Gabriel maju ke depan untuk menemani anak ketiga nya melakukan sesi foto.

Iya, Ayah Gabriel ternyata adalah Ayah Zia juga. Zia di sebut anak ketiga karena Gabriel yang lahir terlebih dahulu sebelum Zia lahir, namun di saat Zia lahir ayah nya itu tak datang karena ia lebih memilih selingkuhan nya, sebenarnya sedikit menyakitkan untuk nya namun ini sudah terlanjur untuk apa Zia marah?

Satu ruangan ramai membahas Zia yang melakukan sesi foto dengan ayah Gabriel mereka semua terheran-heran, bahkan Haura, Ghania dan teman-teman nya lainnya ikut terkejut. Setelah Zia kembali ke tempat duduk nya mereka semua menanyakan hak sebenarnya yang telah terjadi.

"Kok bisa ayah lo, ayah nya Gabriel juga?" Tanya Ghania langsung.

"Kalau di ceritakan itu panjang tapi ini aku ringkas aja, semoga kalian paham. Jadi setelah aku balik Jakarta, aku tinggal di rumah Gabriel sementara, hingga pada akhirnya ayah Gabriel tanya nama panjang nya kakak aku, dan benar saja itu nama anak laki-laki pertama nya dengan istri lama nya, yaitu mama ku. Pada saat itu aku kaget dan juga Gabriel yang ikut kaget. Karena jarak Gabriel dan aku juga engga jauh jadi Gabriel tanya apa mama nya bohong dengan cerita itu dimana mama nya hamil habis itu di tinggal suami nya di kandungan nya yang udah ada beberapa bulan gitu. Tapi mama nya engga bohong, memang cerita itu benar. Ayah aku engga datang ke hari lahir nya aku karena dia milih sama istri baru nya pada saat itu. Tapi Gabriel engga satu darah sama aku, dia masih satu darah sama mama nya dan ayah kandung nya. Dan aku masih satu darah dengan ayah tiri dia yang juga ayah kandung aku. Rumit sih, tapi pokoknya begitu inti nya" Jawab Zia.

"Jadi hubungan kalian udah selesai?" Tanya Haura.

Zia menggeleng. "Kakak aku dulu pernah ngomong, kalau nikah sama sepupu jauh itu boleh asal engga ada hubungan darah atau se-asi"

"Dan aku udah anggap Gabriel kayak Sepupu jauh aku juga. Jadi kita masih lanjut" lanjut Zia.

"ANJIRR...." Ujar Reza yang ternyata sedari tadi ikut menguping.

"Anjir! Nguping lo!" Balas Haura.

"Ya gak papa lah, lagian Zia juga engga masalah ya kan Zia?" Ucap Reza dengan mengedipkan sebelah mata nya yang mengartikan Zia untuk meng-iyakan ucapan Reza

"Iya aja deh" balas Zia.

"Lo cantik deh kalau pakai hijab" puji Ghania yang sedari tadi bukan nya mendengarkan cerita Zia namun terpana karena kecantikan nya

"Masya Allah makasih, kamu juga kok" balas Zia

===

Setelah acara mereka pun kumpul kembali ke rumah Gabriel. Iya mereka semua, bawa mereka ke rumah Gabriel sudah seperti membawa satu desa, ramai nya minta ampun. Namun untung nya keluarga nya sudah terbiasa dengan keramaian tersebut.

Di keluarga Gabriel, Zia benar-benar di terima oleh ayah nya dan juga istri ke dua nya, bahkan di saat Zia ingin balik ke rumah nya ia benar-benar di larang. Tetapi terkadang ia pulang ke rumah namun terkadang menginap lagi di rumah ayah nya.

"Mau aku bantuin engga?" Tawar Gabriel.

"Boleh. Bantuin bawain ini ke depan bisa kan?"

"Bisa-bisa"

Kebahagiaan Arzia // Jake Enhypen [ Complete ]Where stories live. Discover now