BAB 03 . Hadiah sederhana, namun berarti

24 4 0
                                    

Kenzo terbangun, dan langsung mendapati selembar kertas kecil yang di tulis oleh Zia saat ia belum terbangun. Kenzo membaca kertas tersebut yang berisikan

Tanpa Kenzo sadari ternyata ia tengah tersenyum seraya membaca kata-kata yang terdapat di kertas tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa Kenzo sadari ternyata ia tengah tersenyum seraya membaca kata-kata yang terdapat di kertas tersebut. Ia pun bangkit dari kasurnya dengan kepalanya yang terasa pening, dan pengelihatannya yang seketika berubah menjadi buram.

Ia berjalan ke arah lemari nya, lalu membuka pintu lemari nya setelah itu menaruh kertas kecil dari Zia ke dalam kotak kecil yang berisikan berbagai tulisan-tulisan yang di tuliskan Zia.

Setelah dari situ, Kenzo berjalan ke balkon. Berdiri disana sembari menghirup udara segar. Kenzo menatap langit-langit biru muda yang di lapisi oleh awan tipis dengan senyuman lebar nya.

"Ma, Lihat deh ma anak perempuan mama satu-satunya. Dia kuat banget ma, Kakak engga percaya kalau dia juga sama-sama kuatnya kayak mama" 

"Mama, kalau mama bisa lihat kita, mama pasti bangga banget bisa lihat Zia tumbuh jadi anak baik, anak pinter dan anak Sholehah. Itu yang mama mau kan?"

"Kenzo masih engga percaya ma. Kalau  Kenzo sama Zia masih bisa ada di titik ini. Allah baik banget ma"

"Kayak kata mama dulu. Zia sekarang pelan-pelan mau kakak ajak sholat tahajjud, sholat berjamaah dan mau kakak ajarin baca Al-Qur'an. Padahal dulu dia nakal banget, dan paling gak suka kakak ajak sholat berjamaah, sholat tahajjud dan juga jarang banget mau baca Al-Qur'an. Tapi sekarang Allah udah kasih hidayah dia, yang kurang sekarang dia masih belum bisa nyaman sama pakai hijab, tapi pakaiannya pelan-pelan udah mulai tertutup. Kakak bangga banget dia bisa kayak gitu Ma, kakak aja bangga apa lagi mama? Mama pasti bahagia. Kakak harap sebelum kakak pergi ninggalin Zia dan nyusul mama, kakak masih di kasih kesempatan sama Allah buat ngajarin Zia buat jadi wanita yang lebih baik" Kenzo tersenyum tipis saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

Sebelum ia pergi meninggalkan balkon kamarnya, Kenzo terdiam sejenak. Setelah itu pergi ke bawah untuk sarapan dan meminum obatnya.

Di tengah sarapannya handphone nya berdering. Ia melihat kontak yang menelpon nya dan ternyata adik nya. Kenzo segera menjawab telepon Zia.

"Assalamualaikum, kenapa zi? Kok telpon?"

"Wa'alaikumsalam. Gapapa hehe, zia bosen jadi telpon kakak. Ngomong-ngomong Kakak udah sarapan? Minum obat?"

"Ini kakak lagi makan kok, tenang aja... Kelas Zia belum mulai kah?"

"Jamkos kak, guru nya lagi engga bisa ngajar. Makanya aku pergi ke roof top buat telepon kakak, hehe. Kalau di kelas nanti di kira teleponan sama ayang"

"Astagfirullah, bilang aja kalau kamu nyari sinyal"

"Hush! Diem kak"

"Ahahahahaha. Eh sebentar ya Zia, ada paketan dateng"

Kebahagiaan Arzia // Jake Enhypen [ Complete ]Where stories live. Discover now