Chapter 24

83 19 0
                                    

"Aku tidak bermaksud berbohong, oke? Aku hanya... hanya..."

Melody duduk bersandar pada punggung kursi, kedua tangannya ia letakkan bertautan di atas lututnya. Pandangannya menantang ke arah kakaknya, seakan mengatakan 'ayo, mau alasan apa lagi kau?', tetapi bibirnya tersenyum, sebuah senyum geli.

"Aku hanya... tidak ingin membuat orang-orang di sekitarku khawatir karena aku belum memecahkan maksud dari telur itu..." gumam Harry.

Harry duduk di hadapan Melody dengan keringat di pelipisnya. Ia memainkan kedua jempolnya sembari menatap ke arah perapian dengan canggung. Harry telah memberitahu Melody bahwa ia berbohong tentang dirinya yang sudah memahami makna telur itu sejak lama, dan sore ini mengajaknya bicara untuk meminta saran.

Melody tertawa pelan, dan Harry pun buru-buru berkata, "tapi aku benar-benar sudah memecahkannya sekarang!"

"Yeah? Apa itu?" tanya Melody, menaikkan kedua alisnya.

"Jadi sebenarnya, malam Natal waktu itu, Cedric Diggory menyarankan padaku untuk mandi di kamar mandi prefek... di sana baknya besar, seperti kolam renang." Kata Harry lambat-lambat.

"Apa?" tanya Melody tercengang. Apa hubungannya pemecahan telur, Cedric Diggory, dan kamar mandi prefek?

"Po-pokoknya—" kata Harry buru-buru, "tadi malam aku pergi ke sana, dan kumasukkan telur itu ke dalam air..."

"Lalu?" tanya Melody, masih tercengang.

Wajah Harry menjadi cerah, "telur itu tidak melolong atau berteriak! Di dalam air, si telur malah bernyanyi!" katanya.

Melody mengerjap kaget, "benarkah?" tanyanya.

Harry mengangguk, "itu adalah nyanyian Putri Duyung! Ada Putri Duyung di danau hitam! Dan melalui nyanyian itu, aku jadi tahu bahwa tugas selanjutnya adalah aku harus menyelam ke dalam danau hitam... dan katanya aku harus mencari sesuatu yang sudah dicuri dariku dalam batas waktu satu jam." Jelasnya bersemangat.

"Wah..." Melody berdecak kagum, "kedengarannya sulit..."

"Nah," kata Harry, bergeser maju sedikit di tempat duduknya, "bagaimana caranya aku bernafas selama satu jam di dalam air? Apa kau tahu sebuah mantra atau apa? Aku sudah bicara dengan Hermione dan Ron di kelas tadi... kami sudah memikirkan berbagai hal seperti memanggil alat menyelam dan transfigurasi manusia..."

Melody ber-hm pelan sembari melipat kedua tangannya di depan dada, "hm... aku juga belum belajar tentang transfigurasi manusia..." katanya pelan.

"Ah... kau juga?" tanya Harry kecewa, "kukira sudah..."

"Pelatihanku berfokus pada pertarungan dan pertahanan," kata Melody, "sejauh ini aku juga hanya belajar mantra sehari-hari sedikit, sisanya kupelajari di kelas. Mantra transfigurasi yang kupelajari juga belum sampai pada tingkat manusia, baru hewan-hewan seukuran kuda."

Wajah Harry memucat dengan ekspresi tercengang, "apa maksudmu kau men-transfigurasi hewan seukuran kuda?" tanyanya.

"Bukan itu masalahnya sekarang," kata Melody kalem, "kita harus menemukan cara agar kau bisa bernafas di dalam air dalam waktu yang lama. Sudah pergi ke perpustakaan?"

"Belum..." kata Harry, menggeleng.

"Nah, ayo pergi ke sana sama-sama. Mungkin jika semakin banyak orang yang mencari, semakin cepat dan mudah kita menemukan jawabannya." Kata Melody sembari tersenyum menghibur.

"... terima kasih... aku sungguh tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu..." gumam Harry terharu.

.

.

Melody awalnya optimis sekali ketika menawarkan bantuannya pada Harry untuk mencari petunjuk di perpustakaan mengenai bagaimana caranya bernafas di dalam air. Tetapi ternyata mencari petunjuk tersebut tidak semudah bayangannya.

Melody Potter and the Goblet of FireWhere stories live. Discover now